BIN Gelar Rapid Test Massal di Surabaya, 230 Orang Reaktif
loading...
A
A
A
SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test massal Covid-19 di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya sebanyak 230 orang dinyatakan reaktif Covid-19.
"Hari ini total warga yang sudah mengikuti rapid test itu 615 orang," kata dr Wulan, salah satu dokter dari BIN yang bertugas di rapid test massal di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020).
Wulan mengungkapkan ke-615 warga itu mengikuti rapid test dari pukul 07.00 -18.00 WIB. Hasil rapid test, dari 615 orang tersebut sebanyak 230 orang dinyatakan reaktif. (Baca juga: Risma Menangis Haru Saat Terima Bantuan Ribuan Alkes dari BIN )
Rapid test massal ini sebagaimana arahan dari Kepala BIN, Jenderal (Purn) Budi Gunawan yang diwakili oleh Sesma BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo. Bambang sempat meninjau lokasi rapid test massal bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Rencananya rapid test massal ini akan digelar di sejumlah titik di Surabaya.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pendukung sebanyak 40 orang yang diberangkatkan, Rabu (27/5/2020) malam, langsung dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim. Satgas lawan Covid-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium Covid-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya untuk dioperasikan selama 4 (empat) hari di kota Surabaya dan sekitarnya. Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia. (Baca juga: Update Corona: Positif 25.216 Orang, 6.492 Sembuh dan 1.520 Meninggal )
BIN menyiapkan 3.000 alat rapid test beserta 1 mobil lab untuk test PCR atau swab test di satu lokasi rapid test. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) Covid-19. Mobile Lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Selain menggelar rapid test, BIN juga menyalurkan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk pemerintah kota Surabaya. Bantuan itu diberikan untuk mempercepat penanganan kasus Covid-19 di Ibu Kota Jawa Timur ini.
"Hari ini total warga yang sudah mengikuti rapid test itu 615 orang," kata dr Wulan, salah satu dokter dari BIN yang bertugas di rapid test massal di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020).
Wulan mengungkapkan ke-615 warga itu mengikuti rapid test dari pukul 07.00 -18.00 WIB. Hasil rapid test, dari 615 orang tersebut sebanyak 230 orang dinyatakan reaktif. (Baca juga: Risma Menangis Haru Saat Terima Bantuan Ribuan Alkes dari BIN )
Rapid test massal ini sebagaimana arahan dari Kepala BIN, Jenderal (Purn) Budi Gunawan yang diwakili oleh Sesma BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo. Bambang sempat meninjau lokasi rapid test massal bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Rencananya rapid test massal ini akan digelar di sejumlah titik di Surabaya.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pendukung sebanyak 40 orang yang diberangkatkan, Rabu (27/5/2020) malam, langsung dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim. Satgas lawan Covid-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium Covid-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya untuk dioperasikan selama 4 (empat) hari di kota Surabaya dan sekitarnya. Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia. (Baca juga: Update Corona: Positif 25.216 Orang, 6.492 Sembuh dan 1.520 Meninggal )
BIN menyiapkan 3.000 alat rapid test beserta 1 mobil lab untuk test PCR atau swab test di satu lokasi rapid test. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) Covid-19. Mobile Lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Selain menggelar rapid test, BIN juga menyalurkan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk pemerintah kota Surabaya. Bantuan itu diberikan untuk mempercepat penanganan kasus Covid-19 di Ibu Kota Jawa Timur ini.
(poe)