23 Mahasiswa Asal Sultra Gagal ke Jakarta karena Kedapatan Bawa Surat PCR Palsu
loading...
A
A
A
KENDARI - Puluhan Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun terpaksa gagal terbang karena kedapatan menggunakan surat PCR palsu , saat akan berangkat ke Jakarta dari Bandara Haluoleo , Kendari , Sulawesi Tenggara ( Sultra ).
Rencananya, 23 mahasiswa ini akan berangkat dari Kendari dengan tujuan Jakarta menggunakan pesawat lion air, namun setelah diperiksa dengan sistim peduli lindungi, data yang digunakan dalam surat PCR tidak terdata pada sistem kantor kesehatan pelabuhan.
“Setelah kami melakukan konfirmasi kepada RS Bahteramas sebagai tempat pengambilan surat PCR, ternyata surat tersebut tak pernah dikeluarkan oleh pihak rumah sakit,” kata Koordinator Kerja Bandara Haluoleo, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kendari, Umi Mazida.
Setelah kedapatan menggunakan surat PCR palsu, sebagai salah satu syarat untuk melakukan penerbangan Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Bandara Haluoleo terpaksa tidak memberangkatkan ke 23 mahasiswa tersebut.
Sementara itu, petugas Bandara Haluoleo langsung menyerahkan dokumen kepada petugas kantor kesehatan pelabuhan setelah mendapatkan 23 mahasiswa menggunakan dokumen palsu.
“Kami sebenarnya tidak tersangkut dengan kasus 23 mahasiswa ini karena yang dipalsukan adalah surat PCR, makanya kita serahkan dokumennya kepada petugas KKP,” kata Humas Bandara Haluoleo Kendari, Nurlamsah.
Rencananya, ke 23 mahasiswa dan mahasiswi itu berangkat ke Jakarta untuk masuk kuliah.
Rencananya, 23 mahasiswa ini akan berangkat dari Kendari dengan tujuan Jakarta menggunakan pesawat lion air, namun setelah diperiksa dengan sistim peduli lindungi, data yang digunakan dalam surat PCR tidak terdata pada sistem kantor kesehatan pelabuhan.
“Setelah kami melakukan konfirmasi kepada RS Bahteramas sebagai tempat pengambilan surat PCR, ternyata surat tersebut tak pernah dikeluarkan oleh pihak rumah sakit,” kata Koordinator Kerja Bandara Haluoleo, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kendari, Umi Mazida.
Setelah kedapatan menggunakan surat PCR palsu, sebagai salah satu syarat untuk melakukan penerbangan Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Bandara Haluoleo terpaksa tidak memberangkatkan ke 23 mahasiswa tersebut.
Sementara itu, petugas Bandara Haluoleo langsung menyerahkan dokumen kepada petugas kantor kesehatan pelabuhan setelah mendapatkan 23 mahasiswa menggunakan dokumen palsu.
“Kami sebenarnya tidak tersangkut dengan kasus 23 mahasiswa ini karena yang dipalsukan adalah surat PCR, makanya kita serahkan dokumennya kepada petugas KKP,” kata Humas Bandara Haluoleo Kendari, Nurlamsah.
Rencananya, ke 23 mahasiswa dan mahasiswi itu berangkat ke Jakarta untuk masuk kuliah.
(nic)