100 Musisi Bernyanyi Promosikan Keindahan Pulau Flores ke Dunia
loading...
A
A
A
"Sebuah kado untuk Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dan menjaga semangat kebangsaan di tengah badai pandemi COVID-19," ucap penggagas festival musik ini, Ivan Nestorman.
Flores The Singing Island Virtual Festival yang ditayangkan bertepatan HUT ke-76 RI mendapatkan antusias luar biasa. Puluhan ribu penonton kanal Youtube turut meramaikan dan memberikan komentar sebagai dukungan musisi Flores untuk tetap berkarya bahkan dapat mengobati rasa rindu akan kampung halaman bagi warga Flores yang tersebar baik di penjuru Nusantara maupun luar negeri.
"Buat saya Flores bukan sekadar pulau dengan panorama alam yang indah, ada akar budaya kuat yang perlu disebarluaskan dari Flores, lewat musik, kami menjaga perdamaian dunia, menjaga kehidupan, dan menginspirasi kehidupan," kata seniman kelahiran Manggarai, Herto Bastian Abul.
Tak ketinggalan dukungan atas terselenggaranya festival musik Flores juga datang dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyampaikan semangatnya. “Dengan Flores bernyanyi, kita selalu bahagia, imunnya naik,” ujarnya dalam sapaan rekaman virtual.
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli menyatakan komitmen daerahnya untuk menjadikan Festival Musik Flores sebagai agenda tahunan yang juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
"Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, hingga pemerintah dapat memberikan tempat/creative hub bagi musisi-musisi Flores untuk dapat didokumentasikan dan bekerjasama dengan pihak-pihak swasta agar kegiatan ini dapat berjalan semakin baik," ucapnya.
Senada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, adanya BPOLBF bertujuan untuk pengembangan desa wisata, pembangunan creative hub, serta pendampingan dan pelatihan terkait pengembangan skill di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Harapannya wisatawan dapat menikmati alam dan budaya Flores sebagai destinasi super premium,” tuturnya.
Flores bukan sekadar pulau indah di bagian timur Indonesia. Sorang etnomusikolog Belanda, Jaap Kunst, yang pernah mempelajari musik di Indonesia, dari ujung barat Sabang hingga ujung timur Merauke pada dekade 1930-an melukiskan bahwa masyarakat Flores adalah masyarakat yang senang bernyanyi atau The Singing Society.
Pengamatan Kunst ini dilihatnya sendiri karena hampir semua kegiatan harian masyarakat Flores selalu dilakukan sambil bernyanyi-nyanyi, mulai dari berkebun, menanam padi, menangkap ikan di laut, hingga melakukan panen.
Berbekal penelitian penting dan monumental dari Kunst itu serta semangat untuk melestarikan, mengembangkan dan mengingatkan kembali masyarakat Flores, NTT, Indonesia bahkan dunia tentang budaya bernyanyi orang Flores, gagasan tentang "The Singing Island" pun berdengung kencang.
Flores The Singing Island Virtual Festival yang ditayangkan bertepatan HUT ke-76 RI mendapatkan antusias luar biasa. Puluhan ribu penonton kanal Youtube turut meramaikan dan memberikan komentar sebagai dukungan musisi Flores untuk tetap berkarya bahkan dapat mengobati rasa rindu akan kampung halaman bagi warga Flores yang tersebar baik di penjuru Nusantara maupun luar negeri.
"Buat saya Flores bukan sekadar pulau dengan panorama alam yang indah, ada akar budaya kuat yang perlu disebarluaskan dari Flores, lewat musik, kami menjaga perdamaian dunia, menjaga kehidupan, dan menginspirasi kehidupan," kata seniman kelahiran Manggarai, Herto Bastian Abul.
Tak ketinggalan dukungan atas terselenggaranya festival musik Flores juga datang dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyampaikan semangatnya. “Dengan Flores bernyanyi, kita selalu bahagia, imunnya naik,” ujarnya dalam sapaan rekaman virtual.
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli menyatakan komitmen daerahnya untuk menjadikan Festival Musik Flores sebagai agenda tahunan yang juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
"Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, hingga pemerintah dapat memberikan tempat/creative hub bagi musisi-musisi Flores untuk dapat didokumentasikan dan bekerjasama dengan pihak-pihak swasta agar kegiatan ini dapat berjalan semakin baik," ucapnya.
Senada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, adanya BPOLBF bertujuan untuk pengembangan desa wisata, pembangunan creative hub, serta pendampingan dan pelatihan terkait pengembangan skill di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Harapannya wisatawan dapat menikmati alam dan budaya Flores sebagai destinasi super premium,” tuturnya.
Flores bukan sekadar pulau indah di bagian timur Indonesia. Sorang etnomusikolog Belanda, Jaap Kunst, yang pernah mempelajari musik di Indonesia, dari ujung barat Sabang hingga ujung timur Merauke pada dekade 1930-an melukiskan bahwa masyarakat Flores adalah masyarakat yang senang bernyanyi atau The Singing Society.
Pengamatan Kunst ini dilihatnya sendiri karena hampir semua kegiatan harian masyarakat Flores selalu dilakukan sambil bernyanyi-nyanyi, mulai dari berkebun, menanam padi, menangkap ikan di laut, hingga melakukan panen.
Berbekal penelitian penting dan monumental dari Kunst itu serta semangat untuk melestarikan, mengembangkan dan mengingatkan kembali masyarakat Flores, NTT, Indonesia bahkan dunia tentang budaya bernyanyi orang Flores, gagasan tentang "The Singing Island" pun berdengung kencang.