100 Musisi Bernyanyi Promosikan Keindahan Pulau Flores ke Dunia

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 05:28 WIB
loading...
100 Musisi Bernyanyi...
Sejumlah musisi tampil dalam festival musik bertajuk Flores The Singing Island Virtual Festival 2021. Foto/Ist
A A A
LABUAN BAJO - Dalam rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia (RI), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggandeng sejumlah musisi Flores dalam festival musik bertajuk 'Flores The Singing Island Virtual Festival 2021'.

Festival ini digelar guna memperkenalkan budaya dan kebiasaan asli Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dibalut manis dengan keindahan alam, dengan tujuan untuk mempromosikan Pulau Flores yang indah kepada dunia.

"Bagi kami di Flores, pulau ini tidak saja diberikan keindahan alam yang menakjubkan, kehidupan masyarakatnya pun tidak kalah indah. Salah satunya lewat suara dan nyanyian yang disenandungkan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Ini menginspirasi hadirnya virtual Festival The Singing Island," ujar Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, Kamis (19/8/2021).

100 Musisi Bernyanyi Promosikan Keindahan Pulau Flores ke Dunia


Menurut dia, festival ini juga menjadi bagian ikhtiar dalam mempromosikan musik dan budaya Flores. Dengan begitu, diharapkan pada kemudian hari, tidak hanya komodo yang menjadi daya jual Flores, namun juga musiknya. “Flores sudah dikenal dengan keindahan alamnya, kini saatnya budayanya yang luar biasa diperkenalkan,” tutur Shana.

Baca juga: Perjelas Batas Lahan Kawasan Wisata Labuan Bajo, BPOLBF Bahas dengan Forkopimda Mabar

Dikemas secara virtual karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, Flores The Singing Island Festival ditayangkan pada kanal YouTube Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kemudian secara simultan disiarkan melalui kanal YouTube BPOLF dan Nestornation.

Baca juga: 57 Tahun Hilang Kontak, 2 Mantan Pengawal Jenderal Soedirman dan Moestopo Ketemu

Labuan Bajo menjadi tuan rumah festival dengan para penampil yang datang dari delegasi 8 kabupaten yang ada di Flores, NTT seperti Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, dan Flores Timur.

Festival ini melibatkan lebih dari 100 musisi yang bernyanyi di seluruh Pulau Flores, dari ujung barat yang diwakili Labuan Bajo hingga Larantuka di ujung timur. Sebut saja musisi Ivan Nestorman, Komodo Project, Jamaican Cafe, dan Ana Oki Lega.

Selain itu juga ada penyanyi Tompi, Sandi Sandoro dan Rayen Pono yang turut mengalunkan penggalan lagu Flores dalam rekaman virtual sebagai dukungan bagi kegiatan yang spektakuler ini.

"Sebuah kado untuk Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dan menjaga semangat kebangsaan di tengah badai pandemi COVID-19," ucap penggagas festival musik ini, Ivan Nestorman.

Flores The Singing Island Virtual Festival yang ditayangkan bertepatan HUT ke-76 RI mendapatkan antusias luar biasa. Puluhan ribu penonton kanal Youtube turut meramaikan dan memberikan komentar sebagai dukungan musisi Flores untuk tetap berkarya bahkan dapat mengobati rasa rindu akan kampung halaman bagi warga Flores yang tersebar baik di penjuru Nusantara maupun luar negeri.

"Buat saya Flores bukan sekadar pulau dengan panorama alam yang indah, ada akar budaya kuat yang perlu disebarluaskan dari Flores, lewat musik, kami menjaga perdamaian dunia, menjaga kehidupan, dan menginspirasi kehidupan," kata seniman kelahiran Manggarai, Herto Bastian Abul.

Tak ketinggalan dukungan atas terselenggaranya festival musik Flores juga datang dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyampaikan semangatnya. “Dengan Flores bernyanyi, kita selalu bahagia, imunnya naik,” ujarnya dalam sapaan rekaman virtual.

Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli menyatakan komitmen daerahnya untuk menjadikan Festival Musik Flores sebagai agenda tahunan yang juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

"Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, hingga pemerintah dapat memberikan tempat/creative hub bagi musisi-musisi Flores untuk dapat didokumentasikan dan bekerjasama dengan pihak-pihak swasta agar kegiatan ini dapat berjalan semakin baik," ucapnya.

Senada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, adanya BPOLBF bertujuan untuk pengembangan desa wisata, pembangunan creative hub, serta pendampingan dan pelatihan terkait pengembangan skill di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Harapannya wisatawan dapat menikmati alam dan budaya Flores sebagai destinasi super premium,” tuturnya.

Flores bukan sekadar pulau indah di bagian timur Indonesia. Sorang etnomusikolog Belanda, Jaap Kunst, yang pernah mempelajari musik di Indonesia, dari ujung barat Sabang hingga ujung timur Merauke pada dekade 1930-an melukiskan bahwa masyarakat Flores adalah masyarakat yang senang bernyanyi atau The Singing Society.

Pengamatan Kunst ini dilihatnya sendiri karena hampir semua kegiatan harian masyarakat Flores selalu dilakukan sambil bernyanyi-nyanyi, mulai dari berkebun, menanam padi, menangkap ikan di laut, hingga melakukan panen.

Berbekal penelitian penting dan monumental dari Kunst itu serta semangat untuk melestarikan, mengembangkan dan mengingatkan kembali masyarakat Flores, NTT, Indonesia bahkan dunia tentang budaya bernyanyi orang Flores, gagasan tentang "The Singing Island" pun berdengung kencang.

“I am here in happy island, where we sing while we talk, a place we love to call our home, where we dance while we walk, happy heart is our medicine” adalah penggalan lirik lagu Flores the Singing Island yang menunjukkan kecintaan masyarakat Flores yang senang bernyayi untuk menyenangkan hati sebagai obat terbaik dalam kehidupan.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)