Peringati HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, Tokoh Adat Papua Gelar Syukuran

Kamis, 19 Agustus 2021 - 19:37 WIB
loading...
Peringati HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, Tokoh Adat Papua Gelar Syukuran
Syukuran memperingati HUT Ke-76 Kemerdekaan RI di Pendopo Adat Sereh Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dihadiri tokoh-tokoh adat, dan ormas. Foto/Ist
A A A
JAYAPURA - Tokoh adat dan masyarakat Papua menggelar syukuran peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI serta bergabungnya Papua ke dalam NKRI yang sudah 58 tahun sejak 2 Mei 1963 lalu.

Syukuran yang digagas Ondofolo Yanto Eluay ini digelar di Pendopo Adat Sereh Sentani Kabupaten Jayapura yang dihadiri tokoh-tokoh adat, Komponen Merah Putih Republik Indonesia (KMP RI) dan Forum Indonesia Bersatu (FIB), Selasa sore (17/8/2021).

Yanto Eluay, mengatakan Papua sudah sah dan final masuk berintegrasi kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak diserahkannya Papua Barat oleh UNTEA (Otoritas Eksekutif Sementara PBB) kepada Indonesia pada 1 Mei 1963 dan berlanjut pada Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) pada 1969.

"Di HUT RI ke-76 ini, kami di Papua telah menjadi bagian dari NKRI selama 58 tahun, yang terhitung sejak 1 Mei 1963 hingga saat ini. Oleh sebab itulah kami buat acara makan bersama ini sebagai bentuk syukur kami kepada Tuhan," kata Yanto Eluay, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Pendekatan Budaya dan Pendidikan Kunci Keharmonisan di Papua

Menurut Yanto Eluay, usia 58 tahun merupakan usia yang cukup tua, yang artinya suda cukup lama orang Papua telah menjadi bagian dari NKRI. Oleh karena itu dirinya berharap hubungan baik ini bisa terus terjaga.

Baca juga: Usai Melahirkan Bayi Kembar, Percha Leanpuri Putri Gubernur Sumsel Meninggal Dunia

"Perlu kita akui bahwa memang selama ini sering terjadi gesekan-gesekan sesama kita. Namun tak menjadi kita telah menjadi bagian dari NKRI selama 58 tahun untuk Papua, yang mana usianya cukup tua. Sehingga kami harap gesekan-gesekan yang sering terjadi ini semoga tidak terjadi lagi kedepannya," harapnya.

Yanto Eluay berharap, tidak ada gerakan tambahan yang bisa memecah persatuan dan kesatuan Indonesia di Papua, dan meminta agar semua komponen bergandengan tangan menjaga kedamaian dan kerukunan di Papua sebagai miniatur Indonesia.

"Mari kita bergandengan tangan, bersatu membangun Papua yang lebih baik. Kita sudah merdeka, apalagi yang mau kita cari. Jangan membuat gerakan-gerakan yang memecah persatuan. Mari kita bangun Papua kearah yang lebih baik," ucapnya.

Sem Kogoya, perwakilan tokoh Pegunungan Tengah mengatakan hal serupa. Papua telah final masuk kedalam NKRI dan menjadi tanggungjawab bersama untuk menjaga kedaulatan NKRI di Papua.

"Sampai kapan pun Papua adalah NKRI, oleh karena itu semua warga negara ini wajib tunduk pada hukum yang berlaku, jika ada yang betsalah maka wajib diadili sesuai hukum yang berlaku. Kewajiban kita adalah menjaga agar Indonesia ini tidak terpecah," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3736 seconds (0.1#10.140)