Moris dan Araga, Sepasang Elang Langka Dilepasliarkan di Gunung Semeru

Rabu, 18 Agustus 2021 - 20:07 WIB
loading...
Moris dan Araga, Sepasang...
Burung elang jawa yang diberinama Araga beradaptasi dengan lingkungan barunya di kawasan hutan lindung Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Foto/iNews TV/Cucuk Donartono
A A A
LUMAJANG - Sepasang burung elang yang diberi nama Moris dan Araga dilepasliarkan di kawasan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (18/8/2021). Pelepasliaran dilakukan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Araga, elang jawa betina diperoleh dari penyerahan warga secara sukarela. Sedangkan Moris jenis elang ular bido jantan merupakan hasil penyitaan operasi.

Pelepasan liar sepasang elang dimaksudkan untuk pengembangbiakkan, sebab spesies itu sudah hampir punah.

Plt Kepala BB-TNBTS, Novita Kusuma Wardani mengatakan, 2 elang langka itu sebelum dilepasliarkan telah menjalani rehabilitasi di Taman Nasional Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Pelihara Elang Jawa dan 4 Satwa Liar Tanpa Izin, Warga Sekadau Diamankan

"Kawasan Semeru yang mempunyai potensi satwa liar. Mungkin selama ini Semeru hanya dikenal tempat wisata. Tetap ternyata juga berfungsi penyangga sistem kehidupan dan hubungan satwa liar," katanya.

Baca juga: Gegara Kawat Gigi, Gadis 17 Tahun di Padangsidimpuan Tewas

Dia menjelaskan bahwa secara karakteristik hutan Gunung Semeru mendukung habitat 2 elang tersebut untuk hidup bebas. Sebab kedua elang itu memiliki kebiasaan terbang melintas pada ketinggian 600-2000 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Berdasarkan survei TNBTS, setidaknya saat ini ada 35 ekor elang jawa yang hidup di hutan Gunung Semeru. Untuk membuktikan dua elang yang baru dilepasliar dapat survive
di alam liar, pihak TNBTS dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi monitoring kedua satwa tersebut.

Harapannya setelah kedua elang sudah terbiasa hidup di alam liar bisa berkembang biak. Sehingga spesies itu terhindar dari ancaman punah.

Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati yang hadir untuk melepasliar elang secara simbolis meminta warga tidak lagi menangkap dan memelihara elang karena termasuk satwa yang dilindungi kelestariannya.

"Biarkan satwa-satwa ini terbang bebas di alamnya. Karena kalau elang ini ditangkap maka ekosistem kita (manusia) juga terganggu," tegasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2310 seconds (0.1#10.140)