Yonif 725/Wrg Latihan Perang Lawan Insurjen

Minggu, 15 Agustus 2021 - 06:17 WIB
loading...
Yonif 725/Wrg Latihan...
Latihan Uji Siap Tempur (UST) akan digelar Yonif 725/Wrg untuk melatih profesionalisme kemiliteran diantaranya perang melawan insurjen. Foto Penrem 143/HO
A A A
KENDARI - Latihan Uji Siap Tempur (UST) akan digelar Yonif 725/Wrg jajaran Korem 143/Halu Oleo untuk melatih profesionalisme kemiliteran diantaranya perang melawan insurjen. Kegiatan latihan UST yang digelar Yonif 725/Wrg akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021.

"Dalam paparannya kepada Danrem 143/HO (Brigjen TNI Jannie A. Siahaan), Danyonif 725/Wrg (Letkol Inf Amin) melaporkan bahwa kegiatan akan dilaksanakan setelah peringatan HUT-76 RI," kata Plh Kapenrem 142/HO Letda Inf Rusmin Ismail dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (14/8/2021).



Tahapan kegiatan latihan, lanjut dia, dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditetapkan TNI AD.

"Dihadapkan dengan tipologi wilayah, pada latihan UST Tingkat Peleton ini mengambil materi perang operasi lawan insurgen," tegas Rusmin.

Menurut Rusmin, operasi lawan insurgen merupakan perang menghadapi pemberontak atau untuk gerakan pengacau keamanan wilayah.

"Jika keamanan wilayah terjaga maka akan terakumulasi menjadi keamanan negara. Perang melawan insurgen berbeda dengan perang konvensional, karena biasanya mereka berbaur dengan masyarakat," kata Rusmin.

"Selain untuk melatih keterampilan prajurit, latihan yang akan berlangsung beberapa waktu ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan para prajurit dalam memahami dan menguasai medan, khususnya di wilayah Sultra," tambahnya.

Sementara itu, saat menanggapi paparan kesiapan latihan dari Danyonif 725, Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie A Siahaan menegaskan agar latihan dapat direncanakan dengan baik dan aman.

"Koordinasikan dengan pihak terkait, khususnya di daerah latihan sehingga dapat mengantisipasi atau mencegah terjadinya korban," ujar Jannie.

Baca juga : Pasca Operasi Down Sydnrome, Afiq Raanan Dibantu Persit Korem 143/HO


"Menurut saya, latihan ini juga salah satu upaya kita untuk menghadirkan negara di daerah-daerah yang berpotensi konflik maupun jarang didiami penduduk," ungkap Jenderal Bintang Satu yang besar di Kendari ini.

Saat latihan, kata Jannie kemudian, pasang rambu-rambu yang jelas karena pasukan kita tidak saja membawa amunisi hampa maupun granat asap tapi juga amunisi tajam.

"Yakinkan semuanya aman dan di medan latihan pasang bendera merah,"pungkasnya.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2724 seconds (0.1#10.140)