Naik Garuda, 13 Ekor Elang Asal Jakarta Mendarat Selamat di PPS Alobi
loading...
A
A
A
PANGKALPINANG - Sebanyak 13 ekor elang dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal ditranslokasikan ke PPS Alobi Bangka Belitung (Babel). Satwa serahan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta itu, dibawa menggunakan pewasat Garuda Indonesia dan mendarat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Jumat (6/8/2021).
Elang berbagai jenis yang ditempatkan dalam beberapa boks tersebut, kemudian dibawa ke PPS Alobi di Air Jangkang, Kabupaten Bangka.
"Kami menerima 13 ekor satwa jenis elang hasil translokasi kerjasama dengan BKSDA Jakarta dan BKSDA Sumatra Selatan. Elang ini kami titip rawatkan di PPS Alobi sebagai titipan negara, yang nantinya dilepasliarkan ke habitat alaminya," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah XVIII Bangka BKSDA Sumatra Selatan, Septian Wiguna.
Baca juga: Ada PPKM di Pangkalpinang, Wanita-wanita Cantik Ini Asyik Tenggak Miras di Diskotik
Menurutnya, elang-elang tersebut dibawa ke Bangka, karena salah satunya habitat memang ada di sana. Namun sebelum dilepasliarkan, satwa yang populasinya turus minipis akibat perburuan liar di alam bebas itu, akan menjalani masa rehabilitasi sampai sifat liarnya kembali pulih.
"Elang-elang ini ada yang berasal dari serahan warga dan hasil sitaan yang sebelumnya sempat dirawat di PPS Tegal. Nanti secara bertahap bila benar-benar sudah siap untuk dilepaskan, kami akan lepasliarkan segera," ujarnya.
Sementara 13 ekor elang itu berjenis elang bronto hitam, elang laut, elang bido dan elange paria. Di PPS Alobi elang akan dipantau kesehatannya oleh tim dokter hewan secara rutin.
"Semua individu elang ini nanti akan kami cek oleh dokter hewan Alobi. Kemudian bila memungkinkan akan kami rilis segera di habitat aslinya, karena elang-elang yang kami translokasi hari ini merupakan elang yang berasal dari daerah Sumatra dan Bangka Belitung," kata Manager LK PPS Alobi Foundation, Endi R. Yusuf.
Selain 13 ekor elang yang translokasi yang baru saja tiba, PPS Alobi telah lebih dulu merawat enam ekor elang hasil serahan maupun sitaan dari warga.
"Saat ini jadi total ada 19 ekor elang yang sedang menjalani rehabilitasi di PPS kami. Pelepasliarnya akan dilakukan disalah satu hutan di Pulau Bangka," ucapnya
Elang berbagai jenis yang ditempatkan dalam beberapa boks tersebut, kemudian dibawa ke PPS Alobi di Air Jangkang, Kabupaten Bangka.
"Kami menerima 13 ekor satwa jenis elang hasil translokasi kerjasama dengan BKSDA Jakarta dan BKSDA Sumatra Selatan. Elang ini kami titip rawatkan di PPS Alobi sebagai titipan negara, yang nantinya dilepasliarkan ke habitat alaminya," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah XVIII Bangka BKSDA Sumatra Selatan, Septian Wiguna.
Baca juga: Ada PPKM di Pangkalpinang, Wanita-wanita Cantik Ini Asyik Tenggak Miras di Diskotik
Menurutnya, elang-elang tersebut dibawa ke Bangka, karena salah satunya habitat memang ada di sana. Namun sebelum dilepasliarkan, satwa yang populasinya turus minipis akibat perburuan liar di alam bebas itu, akan menjalani masa rehabilitasi sampai sifat liarnya kembali pulih.
"Elang-elang ini ada yang berasal dari serahan warga dan hasil sitaan yang sebelumnya sempat dirawat di PPS Tegal. Nanti secara bertahap bila benar-benar sudah siap untuk dilepaskan, kami akan lepasliarkan segera," ujarnya.
Sementara 13 ekor elang itu berjenis elang bronto hitam, elang laut, elang bido dan elange paria. Di PPS Alobi elang akan dipantau kesehatannya oleh tim dokter hewan secara rutin.
"Semua individu elang ini nanti akan kami cek oleh dokter hewan Alobi. Kemudian bila memungkinkan akan kami rilis segera di habitat aslinya, karena elang-elang yang kami translokasi hari ini merupakan elang yang berasal dari daerah Sumatra dan Bangka Belitung," kata Manager LK PPS Alobi Foundation, Endi R. Yusuf.
Selain 13 ekor elang yang translokasi yang baru saja tiba, PPS Alobi telah lebih dulu merawat enam ekor elang hasil serahan maupun sitaan dari warga.
"Saat ini jadi total ada 19 ekor elang yang sedang menjalani rehabilitasi di PPS kami. Pelepasliarnya akan dilakukan disalah satu hutan di Pulau Bangka," ucapnya
(msd)