Jalan Berliku Pembayaran Insentif Nakes Pelayanan COVID-19, Ini Penjelasannya

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 10:09 WIB
loading...
A A A
Febri mengajak kepada tenaga kesehatan yang lain supaya memahami dan mengerti kondisi sulit seperti sekarang. Apalagi, tidak semua daerah bisa seperti Surabaya yang berupaya keras untuk mempercepat pencairan insentif para nakes. Bahkan, ada daerah yang belum terima insentif tersebut.

"Itulah kenapa saya bilang tidak ingin dikutip, karena tidak ingin gaduh. Sebab, terkait insentif ini bisa langsung ditanyakan oleh yang bersangkutan (nakes) secara internal melalui pimpinannya masing-masing," jelasnya.

Febri juga mengakui sempat menanyakan kepada awak media yang mewawancarainya itu apakah memiliki bukti pembayaran insentif maksimal 75 persen khusus untuk nakes di puskesmas. Namun, Febri menyebut, awak media itu hanya bisa menunjukkan bukti berupa slip penerimaan perbandingan tahun 2020 dan 2021 milik nakes tersebut.

"Saya juga telah sampaikan kepada yang wawancara saya, apakah dia ada bukti apple to applenya atau bukti slip (pembayaran) nakes di puskesmas dengan yang ada di rumah sakit? Ternyata dia tidak bisa sampaikan, yang dia tunjukkan hanya slip tahun 2020 dan 2021 milik nakes tersebut," imbuhnya.

Meski begitu, Febri menyadari, di masa pandemi ini para nakes sudah berjuang sangat keras. Makanya, ia menyampaikan terima kasih mewakili pemkot dan warga Surabaya atas kinerja para nakes. Namun, ia juga berpesan kepada seluruh nakes, alangkah baiknya bersyukur dengan besaran insentif yang telah diterima.

Sementara itu, salah satu tenaga kesehatan di RSUD dr Soewandhie Surabaya, dr Purwakaning Purnomo Agung mengaku bersyukur telah menerima insentif dari Pemkot Surabaya. Bahkan, terus terang ia pribadi tidak terlalu memikirkan besaran intensif yang diberikan tersebut. Baca: Tipu Warga Puluhan Juta untuk Masuk Tes CPNS, Oknum Perawat Dibekuk Polisi.

"Saya pribadi terus terang saja tidak mikir (intensif) itu. Saya dikasih berapapun saya terima Alhamdulillah. Saya masih hidup dan bisa menolong orang lain itu sudah Alhamdulillah," kata dr Agung.

Apalagi, dr Agung sendiri mengaku pernah terpapar COVID-19 dan harus dirawat di ruangan ICU. Makanya, dokter spesialis penyakit dalam ini sangat bersyukur ketika sembuh dari COVID-19 sehingga dapat kembali menolong orang lain.

"Saya sudah pernah kena COVID-19, dan merasakan masuk di ICU. Karena itu, saya pribadi nolongnya tidak menghitung uang, dikasih insentif berapa pun saya sudah Alhamdulillah," pungkasnya. Baca Juga: Diduga Tersesat, 3 Pendaki Gunung Ungaran Hilang.
(nag)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)