Tebing Setinggi 50 Meter Longsor Tutupi Irigasi, 60 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Bencana longsor terjadi di Kampung Bojong Kawung Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Minggu (01/08/2021) sekitar pukul 00.15 WIB.
Tebing di pesawahan setinggi 50 meter longsor menutupi saluran irigasi Cikahuripan yang mengaliri sawah milik warga desa. Seluas 60 hektar sawah terancam kekeringan, akibat terganggunya saluran irigasi yang tertutup material tanah longsoran.
Kepala Desa Girijaya, Ujang Sihab mengatakan longsor terjadi akibat sebelumnya turun hujan deras selama 2 jam tanpa henti mengguyur wilayah Desa Girijaya.
“Kemungkinan setelah beberapa minggu tidak ada hujan, kalau pun ada hujan hanya kecil, semalam hujan sekaligus, tanah sawah yang kering langsung longsor,” ujar Ujang kepada wartawan.
Ujang menambahkan karena di lokasi longsor bukan daerah pemukiman jadi tidak ada korban jiwa, hanya berdampak kepada sawah milik warga.“Kalo hari ini atau kedepannya tidak ada perbaikan secepatnya kemungkinan berdampak ke pertanian warga dengan adanya gagal panen,” ujar Ujang Sihab kembali.
Ujang mengingatkan bahwa lokasi terjadi bencana tidak dapat dijangkau dengan alat berat, jadi penanggulangannya secara manual dan membutuhkan banyak tenaga. Baca juga: Korban Banjir dan Tanah Longsor di India Meningkat Tajam
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani mengakui pihaknya sudah menerima laporan tentang bencana longsor tersebut.
“Hari ini kita sudah ke lokasi untuk melakukan kajian dan akan melakukan penanggulangan secepatnya atas bencana ini,” ujar Anita kepada wartawan.
Tebing di pesawahan setinggi 50 meter longsor menutupi saluran irigasi Cikahuripan yang mengaliri sawah milik warga desa. Seluas 60 hektar sawah terancam kekeringan, akibat terganggunya saluran irigasi yang tertutup material tanah longsoran.
Kepala Desa Girijaya, Ujang Sihab mengatakan longsor terjadi akibat sebelumnya turun hujan deras selama 2 jam tanpa henti mengguyur wilayah Desa Girijaya.
“Kemungkinan setelah beberapa minggu tidak ada hujan, kalau pun ada hujan hanya kecil, semalam hujan sekaligus, tanah sawah yang kering langsung longsor,” ujar Ujang kepada wartawan.
Ujang menambahkan karena di lokasi longsor bukan daerah pemukiman jadi tidak ada korban jiwa, hanya berdampak kepada sawah milik warga.“Kalo hari ini atau kedepannya tidak ada perbaikan secepatnya kemungkinan berdampak ke pertanian warga dengan adanya gagal panen,” ujar Ujang Sihab kembali.
Ujang mengingatkan bahwa lokasi terjadi bencana tidak dapat dijangkau dengan alat berat, jadi penanggulangannya secara manual dan membutuhkan banyak tenaga. Baca juga: Korban Banjir dan Tanah Longsor di India Meningkat Tajam
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani mengakui pihaknya sudah menerima laporan tentang bencana longsor tersebut.
“Hari ini kita sudah ke lokasi untuk melakukan kajian dan akan melakukan penanggulangan secepatnya atas bencana ini,” ujar Anita kepada wartawan.
(don)