Gubernur Khofifah: BOR Pasien COVID-19 di Jawa Timur Mulai Menurun

Sabtu, 31 Juli 2021 - 09:46 WIB
loading...
Gubernur Khofifah: BOR...
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan, tingkat keterisian bed atau bed occupancy rate (BOR) saat ini mengalami penurunan. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan, tingkat keterisian bed atau bed occupancy rate (BOR) saat ini mengalami penurunan. Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim pada Kamis (29/7/2021), BOR isolasi biasa sudah turun di angka 72 persen.

Namun untuk BOR ICU masih flat di angka 80 persen. Sedangkan untuk BOR di isolasi terpusat atau RS darurat sudah turun sampai 54 persen. Angka tersebut menunjukkan, ada kenaikan BOR di RS rujukan. Namun BOR di RS Darurat COVID-19 dan Rumah Observasi justru mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan perkembangan kasus saat ini lebih banyak mengarah ke pasien kritis/berat.

Untuk itu, Khofifah meminta pasien COVID-19 yang memiliki komorbid agar menjalani perawatan pada pusat isolasi atau RS darurat. Saat ini Jatim masih terus berupaya untuk menurunkan BOR COVID-19 . Sebab meski angkanya melandai, namun persentase BOR masih di angka lebih dari 60 persen. "Apalagi saat ini tidak sedikit wilayah Jatim yang masih masuk kategori zona merah," katanya, Sabtu (31/7/2021).

Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, para pasien yang sebelumnya banyak di triase IGD, saat ini dimasukkan dalam ruang perawatan yang ada di kontainer. Setiap kontainer berisi 5 pasien. "Kontainer ini didesain menjadi ruang perawatan pasien COVID-19. Sehingga tidak terjadi penumpukan di IGD," katanya.

Dia menambahkan, kapasitas bed COVID-19 di RSUD dr Soetomo saat ini sebanyak 520 bed dan terisi sekitar 75 persen. Jumlah ini akan terus bertambah, seiring dengan pemanfaatan lahan parkir sebagai ruang perawatan. "Seberapapun banyaknya kapasitas rumah sakit tidak akan ada artinya, jika di hulunya, penyebaran virus ini tidak ditekan. Kuncinya satu, disiplin protokol kesehatan," imbuhnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5045 seconds (0.1#10.140)