Luncurkan Petani Milenial Tanaman Hias, Ridwan Kamil: Ini Bisnis Kebahagiaan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meluncurkan program Petani Milenial Tanaman Hias (PMTH) secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Galang Dana Penanganan COVID-19, Ridwan Kamil Lobi 70 Perusahaan Swasta
Dalam kesempatan itu, Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan bahwa tanaman hias memiliki pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, dia meminta offtaker PMTH diperbanyak. Saat ini, sudah dua offtaker yang siap membeli hasil panen PMTH, yaitu PT Agro Jabar dan CV Minaqu Indonesia.
Baca juga: Sok Jagoan, 8 Pemuda Pengeroyok 4 Remaja di Sleman Dijebloskan ke Tahanan
"Tanaman hias ini adalah pangsa pasarnya besar, karena itu saya minta cari lagi offtaker-offtaker selain CV Minaqu dan PT Agro Jabar," ujarnya.
Kang Emil juga mengaku, dirinya adalah konsumen tanaman hias, bahkan Kang Emil pun sudah menyiapkan anggaran khusus untuk membeli hasil panen PMTH. "Termasuk saya adalah konsumennya. Saya ada budget khusus," ucapnya.
Menurut Kang Emil, tanaman hias merupakan bisnis kebahagiaan. Tanaman hias diyakininya mampu memperbaiki suasana hati seseorang menjadi lebih baik.
"Tananam hias ini bisnis kebahagiaan. Orang kalau melihat tanaman hias, tingkat bahagianya naik, mood kerja jadi baik dan lain-lain," ungkap Kang Emil.
Dalam program PMTH, teknis budidaya dan kemudahan pemasaran memanfaatkan teknologi digital. Kang Emil optimistis, dengan semangat dan motivasi tinggi, PMTH dapat meningkatkan kesejahteraan generasi muda.
"Ini adalah masa depan baru, saya yakin kesejahteraan generasi muda kita bisa meningkat," katanya.
Berdasarkan Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang. Namun, petani yang berusia 24-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen dari total petani di Jabar.
Baca juga: Galang Dana Penanganan COVID-19, Ridwan Kamil Lobi 70 Perusahaan Swasta
Dalam kesempatan itu, Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan bahwa tanaman hias memiliki pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, dia meminta offtaker PMTH diperbanyak. Saat ini, sudah dua offtaker yang siap membeli hasil panen PMTH, yaitu PT Agro Jabar dan CV Minaqu Indonesia.
Baca juga: Sok Jagoan, 8 Pemuda Pengeroyok 4 Remaja di Sleman Dijebloskan ke Tahanan
"Tanaman hias ini adalah pangsa pasarnya besar, karena itu saya minta cari lagi offtaker-offtaker selain CV Minaqu dan PT Agro Jabar," ujarnya.
Kang Emil juga mengaku, dirinya adalah konsumen tanaman hias, bahkan Kang Emil pun sudah menyiapkan anggaran khusus untuk membeli hasil panen PMTH. "Termasuk saya adalah konsumennya. Saya ada budget khusus," ucapnya.
Menurut Kang Emil, tanaman hias merupakan bisnis kebahagiaan. Tanaman hias diyakininya mampu memperbaiki suasana hati seseorang menjadi lebih baik.
"Tananam hias ini bisnis kebahagiaan. Orang kalau melihat tanaman hias, tingkat bahagianya naik, mood kerja jadi baik dan lain-lain," ungkap Kang Emil.
Dalam program PMTH, teknis budidaya dan kemudahan pemasaran memanfaatkan teknologi digital. Kang Emil optimistis, dengan semangat dan motivasi tinggi, PMTH dapat meningkatkan kesejahteraan generasi muda.
"Ini adalah masa depan baru, saya yakin kesejahteraan generasi muda kita bisa meningkat," katanya.
Berdasarkan Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang. Namun, petani yang berusia 24-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen dari total petani di Jabar.