Makna Berkurban, KH Khariri Makmun: Korbankan Ego untuk Kepentingan Bersama
loading...
A
A
A
Terlebih, menurut Khariri,hal itu juga bisa meningkatkan kedisiplinan antar sosial, sehingga dapat tumbuh rasa empati terhadap orang lain yang memunculkan ketaatan dan kedisiplinan dalam aturan yang sudah dibuatpemerintah.
"Kita harus sadar bahwa aturan ini dalam rangka untuk menyelamatkanbangsa. Dan itumenjaditugas dan kewajiban yang harus dilakukan oleh para tokoh agama termasuk para ulama dan kiai untuk memberikan edukasi seperti dalam mimbar-mimbar khutbah Idul Adha kemarin," terangnya.
Kharirimengingatkan,para tokoh agamaagar jangansampai terjadi sebaliknya, yaitu memberikan pemahaman-pemahaman yang justru membangun rasa tidak percaya terhadap kebijakan pemerintah sehingganantinyamalahada pembangkangan sosial.Menurutnya, ini justrukebalikandengan tujuan beragama.
"Jadihabiullah wa ulil amri minkumyang artinyakita harus taat kepada Allah, taat kepada rasul dan taat kepada ulil amri atau pemerintah, yang sudah mengambil suatu kebijakan yang tentunya sudah diukur, sudah disesuaikan demi kemaslahatan kita semua agar menjadi lebih baik," ujarnya.
Pria yang juga pengasuhPondokPesantren Algebra, Ciawi ini meyayangkan masih adanya pihak-pihak yang menjadi korban dari provokasi yang salah dari sebagian tokoh masyarakat atau tokoh agama. Menurutnya, mereka ini justru memberikan pemahaman tentang vaksin yang keliru, seperti misalnyaCOVID-19 iniadalah konspirasi dan vaksin juga adalah bagian dari konspirasi itu.
"Atau bisa juga ditakut-takuti bahwa setelah vaksin banyak kejadian yang malah lumpuh, meninggaldan sebagainya. Tapi itu sebenarnyaadalahkasuistik, padahal sesungguhnya justru tubuh dan imunitasnya setelah vaksin ini menjadi lebih baik, semakin bisa kuat untuk menahan gempuranCOVID-19," pungkasnya.
"Kita harus sadar bahwa aturan ini dalam rangka untuk menyelamatkanbangsa. Dan itumenjaditugas dan kewajiban yang harus dilakukan oleh para tokoh agama termasuk para ulama dan kiai untuk memberikan edukasi seperti dalam mimbar-mimbar khutbah Idul Adha kemarin," terangnya.
Kharirimengingatkan,para tokoh agamaagar jangansampai terjadi sebaliknya, yaitu memberikan pemahaman-pemahaman yang justru membangun rasa tidak percaya terhadap kebijakan pemerintah sehingganantinyamalahada pembangkangan sosial.Menurutnya, ini justrukebalikandengan tujuan beragama.
"Jadihabiullah wa ulil amri minkumyang artinyakita harus taat kepada Allah, taat kepada rasul dan taat kepada ulil amri atau pemerintah, yang sudah mengambil suatu kebijakan yang tentunya sudah diukur, sudah disesuaikan demi kemaslahatan kita semua agar menjadi lebih baik," ujarnya.
Pria yang juga pengasuhPondokPesantren Algebra, Ciawi ini meyayangkan masih adanya pihak-pihak yang menjadi korban dari provokasi yang salah dari sebagian tokoh masyarakat atau tokoh agama. Menurutnya, mereka ini justru memberikan pemahaman tentang vaksin yang keliru, seperti misalnyaCOVID-19 iniadalah konspirasi dan vaksin juga adalah bagian dari konspirasi itu.
"Atau bisa juga ditakut-takuti bahwa setelah vaksin banyak kejadian yang malah lumpuh, meninggaldan sebagainya. Tapi itu sebenarnyaadalahkasuistik, padahal sesungguhnya justru tubuh dan imunitasnya setelah vaksin ini menjadi lebih baik, semakin bisa kuat untuk menahan gempuranCOVID-19," pungkasnya.
(shf)