Puluhan Warga Pesisir Mayangan Jemput Paksa Jenazah di RSUD dr M Saleh Kota Probolinggo
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Puluhan warga Pesisir Mayangan, Kota Probolinggo mendatangi RSUD dr Muhamad Saleh di Jalan Panjaitan, Minggu (18/72021) pagi. Kedatangan mereka ingin menjemput paksa jenazah Mitamimmah(39) warga Jalan Ikan Paus, Kelurahan Mayangan karena menolak jenazah dilakukan pemulasaran.
Warga menolak jenazah dilakukan pemulasaran standar COVID-19 karena kematian korban dianggap sakit jantung. jenzah dijemput paksa dengan menggunakan motor roda tiga untuk dibawa pulang ke rumah duka.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, korban menderita jantung sudah lama , kemudian tanggal 16 Juli 2021 kambuh lalu dibawa ke rumah sakit, selanjutnya pada Minggu pagi meninggal dunia. “Korban tidak COVID-19 tapi sakit jantung , jenazah dimandikan di rumah saja," Ujarnya.
Sementara itu kapolsek Mayangan Kompol Eko Hadi S menuturkan kejadian ini hanya salah paham, hasil swab antingen korban memang non reaktif, tapi hasil rongent ada Torak di Paru. Baca: Pemilik Kedai Kopi Pelanggar PPKM Darurat Bebas dari Penjara, Ini Pengakuannya.
"Permaslaahan ini hanya salah paham , wong hasil swab Antigen negatif , tapi hasil Rongent ada torak di Paru, masyarakat langsung jemput paksa tidak terima di vonis COVID-19," ujar Eko.
Diimbau kepada masyarakat agar tidak main jemput paksa sendiri, karena semua ada proses dan prosedurnya, jangan termakan Hoax pasien yang di Covidkan rumah sakit. Baca Juga: Sempat Dinyatakan Hilang, Anggota TNI AL Ditemukan Tak Bernyawa.
Lihat Juga: Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Luluk-Lukman 1 dan Risma-Gus Hans 3
Warga menolak jenazah dilakukan pemulasaran standar COVID-19 karena kematian korban dianggap sakit jantung. jenzah dijemput paksa dengan menggunakan motor roda tiga untuk dibawa pulang ke rumah duka.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, korban menderita jantung sudah lama , kemudian tanggal 16 Juli 2021 kambuh lalu dibawa ke rumah sakit, selanjutnya pada Minggu pagi meninggal dunia. “Korban tidak COVID-19 tapi sakit jantung , jenazah dimandikan di rumah saja," Ujarnya.
Sementara itu kapolsek Mayangan Kompol Eko Hadi S menuturkan kejadian ini hanya salah paham, hasil swab antingen korban memang non reaktif, tapi hasil rongent ada Torak di Paru. Baca: Pemilik Kedai Kopi Pelanggar PPKM Darurat Bebas dari Penjara, Ini Pengakuannya.
"Permaslaahan ini hanya salah paham , wong hasil swab Antigen negatif , tapi hasil Rongent ada torak di Paru, masyarakat langsung jemput paksa tidak terima di vonis COVID-19," ujar Eko.
Diimbau kepada masyarakat agar tidak main jemput paksa sendiri, karena semua ada proses dan prosedurnya, jangan termakan Hoax pasien yang di Covidkan rumah sakit. Baca Juga: Sempat Dinyatakan Hilang, Anggota TNI AL Ditemukan Tak Bernyawa.
Lihat Juga: Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Luluk-Lukman 1 dan Risma-Gus Hans 3
(nag)