Tangis Pecah di Polres Tasikmalaya, Anak 12 Tahun Peserta Demo Brutal Cium Kaki Ibunya

Selasa, 13 Juli 2021 - 09:20 WIB
loading...
Tangis Pecah di Polres...
Tangis histeris langsung pecah, saat seorang anak yang ikut aksi demonstrasi dipertemukan dengan ibunya yang mendatangi Mapolres Tasikmalaya. Foto/iNews TV/Asep Juhariyono
A A A
TASIKMALAYA - Tangis Tomas (12) langsung pecah, saat Kokom (47) menemuinya di Polres Tasikmalaya. Tomas tak bisa membendung air matanya begitu melihat sang ibu datang menemuinya. Tangisnya tersedu, sambil mencium kaki ibunya .



Kedatangan sang ibu ke Polres Tasikmalaya, untuk melihat kondisi anaknya yang ikut diamankan saat aksi demonstrasi berujung brutal di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tasikmalaya, untuk menuntut pembebasan Habib Riziq Sihab.



kokom tidak mengira anaknya yang masih berumur 12 tahun tersebut, ikut dalam aksi demonstrasi brutal , sehingga mengakibatkan kantor Kejari Kabupaten Tasikmalaya, serta tiga mobil dinas polisi rusak.



Ibu dan anak warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menangis tersedu saat bertemu du ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya. Tomas langsung bersujud dikaki ibunya, dan menangis histeris sambil meminta maaf pada ibunya.

Sang ibu berusaha menenangkan anaknya, dan anggota polisi mempersilahkan keduanya masuk ke dalam ruangan. Saat sang ibu duduk di kursi dalam ruangan, tangisan keduanya kembali pecah dan sang anakpun kembali memeluk serta bersujud di kaki ibunya, sambil meminta ampunan dari ibunya.

Sambil berpelukan, keduanyapun larut dalam kesedihan . Meski sang ibu terlihat sangat marah, namun wanita sederhana itu hanya bisa mengacungkan jari telunjuknya kepada sang anak berbadan bongsor tersebut.



Kokom menjelaskan, bahwa awalnya anaknya minta uang Rp2.000 untuk pergi mengaji, namun hingga sore hari anaknya tidak kunjung pulang. "Karena kawatir, saya mulai mencoba mancari tahu keberadaannya. Hingga akhirnya, mendapat kabar dari teman-teman anak saya, bahwa anak saya berada di Polres karena ikut demo dan diamankan polisi," terangnya.

Dari keterangan teman-teman anaknya itulah, Kokom baru mengetahui anaknya ternyata tidak mengaji, justru pergi ke Gebu untuk ikut aksi demo . Kokom mengaku sangat menyesalkannya, karena anaknya masih kecil tapi sudah diajak demo.

Pasca aksi demo yang berujung tindakan brutal ini, Polres Tasikmalaya berhasil mengamankan sebanyak 31 orang, yang terdiri dari 18 orang dewasa, dan 13 anak-anak. Kini 31 orang demonstran itu masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Tasikmalaya.



Demonstrasi ratusan orang berujung aksi brutal ini terjadi Senin (12/7/2021) di depan kantor Kejari Kabupaten Tasikmalaya, yang berada di jalan raya Garut-Tasikmalaya, tepatnya di Desa Sukasukur, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya.

Sebanyak tiga unit mobil milik Polres Tasikmalaya, yang sedang melakukan pengamanan demonstrasi di depan kantor Kejari Kabupaten Tasikmalaya, dirusak oleh massa. Bukan hanya itu, massa juga melempari kantor kejaksaan dengan batu, hingga mengakibatkan kaca-kaca jendela dan bagian atap gedung kejaksaan pecah dan rusak.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2650 seconds (0.1#10.140)