Penerapan New Normal, Muba Perkuat Lini Pelayanan dan Pencegahan

Rabu, 27 Mei 2020 - 10:42 WIB
loading...
Penerapan New Normal,...
Bupati Muba Dodi Reza Alex. Foto/SINDOnews/DedeFebriansyah
A A A
SEKAYU - Rencana penerapan tatanan hidup baru atau new normal life sudah digaungkan pemerintah sejak beberapa pekan terakhir. Presiden Joko Widodo beberapa kali meminta masyarakat berdamai dengan virus Corona selama vaksin dan obat belum ditemukan.

Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) juga sudah melakukan realokasi aggaran dan refocusing. ( Baca:Soal Wawancara dengan Siti, Deddy Corbuzier: 'Yuks Ambil Ilmunya ')

Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan, pihaknya sudah memangkas 50 persen anggaran untuk dialihkan ke pencegahan, penanganan kesehatan, dan dampak ekonomi masyarakat. Langkah realokasi dan refocusing APBD 2020 juga mengikuti amanat pemerintah pusat.

Dalam menerapkan kebijakan new normal , pemerintah pusat akan mengerahkan personel TNI/ Polri untuk mengawasi penerapannya di empat provinsi. Rencanya penerapan itu akan dilakukan mulai 1 Juni.

"Alhamdulilah, Muba di Sumsel tidak termasuk dalam provinsi yang perlu dipantau pusat. Namun perlu saya tegaskan, Muba kini terus berjibaku melakukan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19. Kita sejak awal bergerak cepat," ujar Bupati Dodi Reza, Rabu (27/05/2020).

Dijelaskan Dodi, untuk memaksimalkan pencegahan COVID-19 di Bumi Serasan Sekate, pihaknya bersama Gugus Tugas sejak awal melibatkan Forkopimda untuk melakukan gerakan Masker Muba.

"Kami sadar betul semua upaya mencegah dan melakukan pelayanan kesehatan serta mengatasi dampak ekonomi kita lakukan maksimal. Namun gerakan Masker Muba yang sejak dini kita gaungkan adalah langkah tepat mencegah penularan. Masker bisa mencegah diri kita menularkan virus dan tertular. Di masa new normal life kita harus makin disiplin," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba Azmi mengatakan, khusus persiapan lonjakan pasien pasca-Lebaran, sesuai instruksi Bupati Muba pihaknya kini sudah mengambil sejumlah langkah.

"Kami melakukan penambahan sarana dan prasarana, yakni penambahan tempat tidur sejumlah 60 buah. Diperuntukkan bagi RSUD Bayung Lencir dan RSUD Sungai Lilin," terang Azmi.

Menurutnya, tidak hanya penambahan tempat tidur, di RSUD Bayung Lencir dan RSUD Sungai Lilin juga telah ditambah fasilitasi rontgen mobile dan ventilator. Dengan telah disiapkan bio safety cabinet (BSC) di tiga RSUD diharapkan agar pihak Kementrian Kesehatan bisa bekerja sama menjadikan RSUD di Muba mandiri dalam pemeriksaan swab.

"Saat ini sudah tersedia tes cepat molekuler di tiga RS yang ada di Muba dan syarat utama yaitu bio safety cabinet yang telah disiapkan. Ini semacam lemari tabung kedap udara untuk mengambil virus dari spesimen dan dites di alat TCM yang setara dengan PCR swab, sehingga dalam waktu 2-3 jam hasil konfirmasi positif atau negatif sudah didapatkan. Berikutnya kami juga sudah memesan rapid test antigen," kata Azmi.

Direktur RSUD Sekayu, Makson Parulian Purba mengatakan, saat ini telah dibangun rumah sakit darurat dan empat ruang isolasi dengan sistem tata udara bertekanan negatif berstandar internasional dan dilengkapi dengan tower pembuangan standar Kemenkes.

"Di rumah sakit darurat terdapat 32 tempat tidur dan sudah disiapkan cadangan 24 tempat tidur lagi, sedangkan di wisma atlet untuk isolasi tenaga kesehatan RSUD Sekayu berupa 50 kamar dan 100 tempat tidur," tandasnya.
(ihs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)