Pemkot Cimahi Krisis Lahan Makam Khusus COVID-19, TPU Jadi Alternatif Pilihan

Senin, 05 Juli 2021 - 18:48 WIB
loading...
Pemkot Cimahi Krisis Lahan Makam Khusus COVID-19, TPU Jadi Alternatif Pilihan
Salah satu lahan pemakaman umum yang ada di Cimahi. Keterbatasan lahan dan meningkatnya kasus kematian akibat COVID-19 membuat Pemkot Cimahi mulai mengalami krisis lahan pemakaman khusus. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Melonjaknya kasus COVID-19 yang berujung pada kematian berimbas kepada nyaris penuhnya lahan pemakaman khusus COVID-19 di Kota Cimahi. Bahkan kini jenazah COVID-19 sudah ada yang dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) akibat semakin sedikitnya lahan di pemakaman khusus.

Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, hingga (1/7/2021) pemakaman di lahan khusus COVID-16 hanya tersisa sekitar 89 lubang pemakaman. Jika kasusnya terus meningkat tidak menutup kemungkinan dalam beberapa pekan ke depan sudah penuh.

"Untuk makam di lahan khusus COVID-19 memang sudah semakin berkurang. Hanya tersisa 89 liang lahat lagi, kalau sehari ada 5 mungkin 10-14 hari sudah habis," kata Kepala DPKP Kota Cimahi, M Nur Kuswandana, Senin (5/7/2021).

Disebutkannya, total sudah ada 319 jenazah yang dikebumikan menggunakan protokol pemakaman COVID-19 yang tersebar di sejumlah TPU. Seperti di TPU Muslim Cipageran, TPU Leuwigajah dan TPU Lebaksaat. Lahan pemakaman tersisa berada di TPU Lebaksaat Blok C Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara.

Nur mengakui bahwa, aktivitas pemakaman jenazah warga yang terkena COVID-19 meningkat seiring melonjaknya kasus di Kota Cimahi. Bahkan beberapa hari lalu ada 14 jenazah COVID-19 yang harus dimakamkan dalam sehari. Pihaknya pun kini hanya menerima jenazah yang merupakan warga Cimahi.

"Saat ini warga Cimahi jadi prioritas, untuk warga luar meskipun tinggal di Cimahi tapi tidak dibuktikan dengan KTP Cimahi, terpaksa ditolak. Lahan pemakamannya sudah sangat terbatas," tuturnya.
Selain krisis lahan pemakaman, lahan makam di TPU Lebaksaat Blok C juga terancam longsor. Sebab tanah di sana belum dibuatkan Tembok Penahan Tanah (TPT). Untuk itu diusulkan agar segera mungkin dibangun penahan setinggi kurang lebih 6-8 meter.

"Selain memaksimalkan lahan makam yang ada, kami juga mencari lahan alternatif yang bisa dijadikan pemakaman khusus COVID-19. Seperti di Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Leuwigajah," sebutnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)