Melihat Desa Pargarutan Luat Harangan di Tapsel yang Dialiri 2 Energi Listrik
loading...
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Pargarutan Luat Harangan, salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sipirok, Kabupten Tapanuli Selatan , Sumatera Utara (Sumut).Sekilas nampak terlihat tidak ada yang istimewa. Namun, siapa sangka, desa ini mempunyai keistimewahan dari daerah lain, terutama sejak Kabupaten Tapsel, dipimpin oleh Syahrul M Pasaribu.
Bagaimana tidak, desa yang berpenduduk seratusan kepala keluarga (KK) itu mempunyi dua sumber energi listrik, yaitu PLN dan PLTS. Tak heran, dua sumber energi membuka "jendela dunia" bagi masyarakat yang mempunyai pekerjaan di bidang perkebunan dan pertanian.
Tak jarang terlihat, barang-barang elektronik seperti, televisi (TV), kulkas dan alat penanak nasi sudah mengisi rumah warga. “Saat ini kami sudah bisa mengakses dunia,” ujar Kepala Desa Pargarutan Luat Harangan, Yahya Siregar kepada SINDOnews.com ketika ditemui.
Dia bercerita, sebelum masuknya energi listrik, kehidupan masyarakat yang ada di tempat itu masih tertinggal. Sebab, mereka tidak bisa mempergunakan alat-alat elektronik. "Sekarang, anak-anak kami sudah bisa belajar daring, terutama pada saat sekarang ini," ungkapnya.
Sebelum masuk listrik, warga di desa itu hanya mempergunakan lampu teplok untuk sarana penerangan. "Kalau malam, kami hanya mempergunakan lampu tradisional," tuturnya. Namun, semua berubah, ketika dua energi listrik tersebut masuk ke desa itu.
Lain lagi pengakuan Rahim Siregar, salah seorang tokoh masyarakat. Dikatakannya, dampak dua sumber energi tersebut, saat ini warga di tempat itu berlomba-lomba untuk membeli peralatan elektroni.
“Kemajuan ini semakin kami rasakan setelah Pemkab Tapsel pada masa kepemimpinan Syahrul M Pasaribu membuka akses ke kampung itu,” ujarnya. Baca Juga: PLTA Batangtoru Tapsel, Salah Satu Investasi Indonesia di Sektor Hijau Energi
Dia mengatakan, sejak 2018, masyarakat di tempat itu tidak lagi mempergunakan jasa kuda untuk sarana transportasi. "Biasanya kami naik kuda untuk ke Sipirok, tapi sejak 2018, kami sudah bisa naik mobil apabila mau ke Sipirok sebagai ibukota kabupaten,” tandasnya.
Jaga Pembangunan yang Sudah Ada
Mantan Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Syahrul M Pasaribu, berpesan kepada masyarakat agar menjaga semua fasilitas pembangunan yang sudah ada di desa itu. “Kementerian ESDM menanyakan kepada saya, apakah PLTS Terpusat masa saya itu masih berfungsi dengan baik setelah hadirnya PLN," ungkap Syahrul ketika berkunjung ke tempat itu.
Bagaimana tidak, desa yang berpenduduk seratusan kepala keluarga (KK) itu mempunyi dua sumber energi listrik, yaitu PLN dan PLTS. Tak heran, dua sumber energi membuka "jendela dunia" bagi masyarakat yang mempunyai pekerjaan di bidang perkebunan dan pertanian.
Tak jarang terlihat, barang-barang elektronik seperti, televisi (TV), kulkas dan alat penanak nasi sudah mengisi rumah warga. “Saat ini kami sudah bisa mengakses dunia,” ujar Kepala Desa Pargarutan Luat Harangan, Yahya Siregar kepada SINDOnews.com ketika ditemui.
Dia bercerita, sebelum masuknya energi listrik, kehidupan masyarakat yang ada di tempat itu masih tertinggal. Sebab, mereka tidak bisa mempergunakan alat-alat elektronik. "Sekarang, anak-anak kami sudah bisa belajar daring, terutama pada saat sekarang ini," ungkapnya.
Sebelum masuk listrik, warga di desa itu hanya mempergunakan lampu teplok untuk sarana penerangan. "Kalau malam, kami hanya mempergunakan lampu tradisional," tuturnya. Namun, semua berubah, ketika dua energi listrik tersebut masuk ke desa itu.
Lain lagi pengakuan Rahim Siregar, salah seorang tokoh masyarakat. Dikatakannya, dampak dua sumber energi tersebut, saat ini warga di tempat itu berlomba-lomba untuk membeli peralatan elektroni.
“Kemajuan ini semakin kami rasakan setelah Pemkab Tapsel pada masa kepemimpinan Syahrul M Pasaribu membuka akses ke kampung itu,” ujarnya. Baca Juga: PLTA Batangtoru Tapsel, Salah Satu Investasi Indonesia di Sektor Hijau Energi
Dia mengatakan, sejak 2018, masyarakat di tempat itu tidak lagi mempergunakan jasa kuda untuk sarana transportasi. "Biasanya kami naik kuda untuk ke Sipirok, tapi sejak 2018, kami sudah bisa naik mobil apabila mau ke Sipirok sebagai ibukota kabupaten,” tandasnya.
Jaga Pembangunan yang Sudah Ada
Mantan Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Syahrul M Pasaribu, berpesan kepada masyarakat agar menjaga semua fasilitas pembangunan yang sudah ada di desa itu. “Kementerian ESDM menanyakan kepada saya, apakah PLTS Terpusat masa saya itu masih berfungsi dengan baik setelah hadirnya PLN," ungkap Syahrul ketika berkunjung ke tempat itu.