Dalam Dua Hari, 400 Lebih Warga Banten Terkonfirmasi COVID-19
loading...
A
A
A
SERANG - Kasus harian COVID-19 di Provinsi Banten mengalami lonjakan yang luar biasa. Berdasarkan data grafis sebarannya, lebih dari 400 kasus tejadi setiap harinya dalam waktu dua hari terakhir ini.
Pada hari Selasa (22/6/2021) kemarin, kasus baru hariannya mencapai 422 kasus baru yang terkonfirmasi , dengan rincian 169 masih dilakukan perawatan, 244 sembuh dan 9 kasus meninggal. Sehingga jumlah akumulasi totalnya mencapai 54.638 kasus.
Sedangkan satu hari sebelumnya, Senin (21/6/2021) kasus hariannya lebih tinggi mencapai 476 kasus baru. Namun meskipun demikian, sampai saat ini seluruh daerah di Banten masih bertahan pada zona oranye.
"Karena penilaian zonasi itu dilakukan oleh para pakar di tingkat pusat dengan 14 indikator penilaian," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramuji Hastuti, Rabu (23/6/2021).
Ati menambahkan, untuk ketersediaan tempat tidur atau Bad Occupancy Ratio (BOR), sampai saat ini untuk di ruang ICU sudah mencapai 82,42 persen dari kapasitas total 330 bad dan menyisakan 58 bad. "Sementara untuk BOR di ruang isolasi sudah mencapai 87,37 persen dari kuota 3658 dan tersisa 462 bad," ucapnya. Baca: Polisi Tangkap Pasutri Pelaku Penganiaya Penjual Es yang Masih Tetangga.
Ati menambahkan, untuk bad di RS baik milik pemerintah maupun swasta serta rumah singgah, diupayakan terus bertambah. "Meskipun tidak signifikan karena keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam, dokter umum dan perawat di seluruh kab/kota se Provinsi Banten," ujarnya.
Selain itu, belum lagi para Nakes juga dituntut untuk melakukan secara aktif Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) dan mengejar percepatan vaksinasi. "Sehingga selama hulunya tidak dapat dikendalikan, seberapa banyakpun kapasitas bad yang disediakan tidak akan mampu menampung," pungkasnya. Baca Juga: Klenger Pesta Miras Oplosan, 8 Pelajar di Takalar Dilarikan ke RS, 1 Tewas.
Pada hari Selasa (22/6/2021) kemarin, kasus baru hariannya mencapai 422 kasus baru yang terkonfirmasi , dengan rincian 169 masih dilakukan perawatan, 244 sembuh dan 9 kasus meninggal. Sehingga jumlah akumulasi totalnya mencapai 54.638 kasus.
Sedangkan satu hari sebelumnya, Senin (21/6/2021) kasus hariannya lebih tinggi mencapai 476 kasus baru. Namun meskipun demikian, sampai saat ini seluruh daerah di Banten masih bertahan pada zona oranye.
"Karena penilaian zonasi itu dilakukan oleh para pakar di tingkat pusat dengan 14 indikator penilaian," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramuji Hastuti, Rabu (23/6/2021).
Ati menambahkan, untuk ketersediaan tempat tidur atau Bad Occupancy Ratio (BOR), sampai saat ini untuk di ruang ICU sudah mencapai 82,42 persen dari kapasitas total 330 bad dan menyisakan 58 bad. "Sementara untuk BOR di ruang isolasi sudah mencapai 87,37 persen dari kuota 3658 dan tersisa 462 bad," ucapnya. Baca: Polisi Tangkap Pasutri Pelaku Penganiaya Penjual Es yang Masih Tetangga.
Ati menambahkan, untuk bad di RS baik milik pemerintah maupun swasta serta rumah singgah, diupayakan terus bertambah. "Meskipun tidak signifikan karena keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam, dokter umum dan perawat di seluruh kab/kota se Provinsi Banten," ujarnya.
Selain itu, belum lagi para Nakes juga dituntut untuk melakukan secara aktif Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) dan mengejar percepatan vaksinasi. "Sehingga selama hulunya tidak dapat dikendalikan, seberapa banyakpun kapasitas bad yang disediakan tidak akan mampu menampung," pungkasnya. Baca Juga: Klenger Pesta Miras Oplosan, 8 Pelajar di Takalar Dilarikan ke RS, 1 Tewas.
(nag)