Bupati dan Wakil Bupati Asmat, serta Tiga Kepala Daerah Deklarasikan Provinsi Papua Selatan
loading...
A
A
A
MERAUKE - Elisa Kambu dan Thomas Eppe Safanpo serta tiga kepala daerah di Selatan Papua mendeklarasikan pemekaran Provinsi Papua Selatan.
Deklarasi itu digelar dalam rapat akbar di Sekretariat Bersama Pemekaran Provinsi Papua Selatan, Jalan Brawijaya, Merauke, Selasa (15/5/2021). Adapun empat daerah yakni, Kabupaten Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digul.
Dalam deklarasi itu dihadiri mantan Bupati Merauke Johanes Gluba Gebze, Bupati Kabupaten Asmat Elisa Kambu, Wakil Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo, Wakil Bupati Mappi Ibnu Jaya Suud, dan perwakilan Kabupaten Boven Digul.
Hadir pula Muspida dari empat kabupaten, Ketua DPRD empat Kabupaten, Anggota DPRD dari wilayah Anim Ha, tokoh masyarakat, adat dan agama, serta masyarakat.
Ketua tim pemekaran Provinsi Papua Selatan, Thomas Eppe Safanpo mengatakan, deklarasi ini menunjukan sikap masyarakat, pemerintah dan legislatif dalam mendukung pemekaran Provinsi Papua Selatan.
“Kita harus sama-masa mendukung proses pemekaran ini,” ucap Thomas yang juga Wakil Bupati Asmat.
Dia menegaskan, proses pemekaran Provinsi Papua Selatan melalui jalur politik sudah dilakukan dan mendapat dukungan kuat dari DPR RI.
“Beberapa waktu lalu kita telah lakukan rapat dengar pendapat dengan DPR RI dan mendapat respon baik,” katanya.
Deklarasi serta peresmian sekretariat bersama pemekaran Provinsi Papua Selatan ditandai dengan aksi pengumpulan tanda tangan di kain putih.
Dalam kesempatan itu, Jhon Gluba Gebze mengatakan, perjuangan pemekaran Provisi Papua Selatan sudah berjalan hampir 20 tahun. Namun, selalu gagal akibat kebijakan baik di tingkat pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Pusat.
"Selatan Papua merupakan wilayah Anim Ha yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan kedamaian. Wilayah Anim Ha, sampai saat ini wilayah yang paling aman di Papua,” kata Jhon.
Ia menegaskan, pemerintah pusat harus berterima kasih kepada masyarakat di Papua, karena masyarakat di wilayah ujung timur Indonesia ini selalu menjaga keutuhan NKRI.
“Kita ini daerah yang paling terdepan menyatakan diri dalam bingkai NKRI, pengibaran Bendera Merah Putih pun kita yang duluan kibarkan dari pada Pulau Jawa karena perbedaan waktu dua jam. Masyarakat di Pulau Jawa masih terlelap tidur, kita di sini sudah duluan beraktivitas menjaga kedamaian. Namun, nilai-nilai kebangsaan ini seakan dilupakan oleh mereka yang ada di pusat sana,” ucapnya.CM
Deklarasi itu digelar dalam rapat akbar di Sekretariat Bersama Pemekaran Provinsi Papua Selatan, Jalan Brawijaya, Merauke, Selasa (15/5/2021). Adapun empat daerah yakni, Kabupaten Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digul.
Dalam deklarasi itu dihadiri mantan Bupati Merauke Johanes Gluba Gebze, Bupati Kabupaten Asmat Elisa Kambu, Wakil Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo, Wakil Bupati Mappi Ibnu Jaya Suud, dan perwakilan Kabupaten Boven Digul.
Hadir pula Muspida dari empat kabupaten, Ketua DPRD empat Kabupaten, Anggota DPRD dari wilayah Anim Ha, tokoh masyarakat, adat dan agama, serta masyarakat.
Ketua tim pemekaran Provinsi Papua Selatan, Thomas Eppe Safanpo mengatakan, deklarasi ini menunjukan sikap masyarakat, pemerintah dan legislatif dalam mendukung pemekaran Provinsi Papua Selatan.
“Kita harus sama-masa mendukung proses pemekaran ini,” ucap Thomas yang juga Wakil Bupati Asmat.
Dia menegaskan, proses pemekaran Provinsi Papua Selatan melalui jalur politik sudah dilakukan dan mendapat dukungan kuat dari DPR RI.
“Beberapa waktu lalu kita telah lakukan rapat dengar pendapat dengan DPR RI dan mendapat respon baik,” katanya.
Deklarasi serta peresmian sekretariat bersama pemekaran Provinsi Papua Selatan ditandai dengan aksi pengumpulan tanda tangan di kain putih.
Dalam kesempatan itu, Jhon Gluba Gebze mengatakan, perjuangan pemekaran Provisi Papua Selatan sudah berjalan hampir 20 tahun. Namun, selalu gagal akibat kebijakan baik di tingkat pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Pusat.
"Selatan Papua merupakan wilayah Anim Ha yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan kedamaian. Wilayah Anim Ha, sampai saat ini wilayah yang paling aman di Papua,” kata Jhon.
Ia menegaskan, pemerintah pusat harus berterima kasih kepada masyarakat di Papua, karena masyarakat di wilayah ujung timur Indonesia ini selalu menjaga keutuhan NKRI.
“Kita ini daerah yang paling terdepan menyatakan diri dalam bingkai NKRI, pengibaran Bendera Merah Putih pun kita yang duluan kibarkan dari pada Pulau Jawa karena perbedaan waktu dua jam. Masyarakat di Pulau Jawa masih terlelap tidur, kita di sini sudah duluan beraktivitas menjaga kedamaian. Namun, nilai-nilai kebangsaan ini seakan dilupakan oleh mereka yang ada di pusat sana,” ucapnya.CM
(srf)