Melihat Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SD di Kota Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Di tengah masih ramainya pro kontra terkait kegiatan belajar mengajar tatap muka , sejumlah sekolah di Kota Bandung mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.
Salah satu di antaranya, yakni Sekolah Dasar (SD) Kuntum Cemerlang yang berlokasi di Jalan Cipaku Indah XI Nomor 2 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.
SD Kuntum Cemerlang merupakan satu-satunya SD swasta dari total tiga sekolah yang diizinkan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, setelah melalui sejumlah tahapan evaluasi dan monitoring.
Berdasarkan pantauan, sekolah yang memiliki halaman yang luas dan dipenuhi pohon rindang ini benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Setiap pengunjung harus menjalani pengecekan suhu tubuh. Selain itu, di sepanjang koridor sekolah, berjejer sejumlah tempat cuci tangan.
Baca juga: Polisi Amankan Lima Pelaku Penyerangan Kantor Ormas di Karawang
Dalam uji coba yang berlangsung mulai hari ini, Senin (14/6/2021) hingga Rabu (16/6/2021) mendatang itu, seluruh siswa peserta uji coba yang merupakan siswa kelas 6 tersebut diwajibkan mengenakan masker dan face shield. Bahkan, para guru yang mengajar diwajibkan mengenakan sarung tangan.
Uji coba ini sekaligus menjadi hari pertama siswa SD Kuntum Cemerlang bertatap muka dengan teman-teman sekelasnya setelah lebih dari satu tahun melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau virtual. Meski tampak sedikit kaku, namun mereka terlihat senang dan serius menerima materi dari para guru.
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Kuntum Cemerlang, Ronald Aji Kharis Theo menjelaskan, sekolahnya terpilih melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka setelah dinilai memenuhi seluruh standard operational procedure (SOP) pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Dunia Dalam Ancaman COVID-19, Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia Serukan Perdamaian Umat
"SD kuntum Cemerlang menjadi salah satu sekolah yang terpilih menjadi sekolah piloting di Kecamatan Cidadap. Tingkat SD hanya ada tiga sekolah dan salah satunya SD Kuntum Cemerlang," ujar Ronald di sela uji coba pembelajaran tatap muka.
Menurut Ronald, sebelum diizinkan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, pihaknya diminta mengisi keterangan terkait kesiapan sekolahnya menggelar pembelajaran tatap muka melalui aplikasi Simdik (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dasar Menengah).
"Kemudian dari Disdik Kota Bandung datang untuk monitoring dan evaluasi bersama stakeholder di Kecamatan Cidadap. Ada dari Satgas COVID-19 tingkat kelurahan, puskesmas, hingga kecamatan. Kemudian, ada rapat pleno dan akhirnya kita terpilih untuk melaksanakan uji coba," terang Ronald.
Ronald melanjutkan, pihaknya menerapkan prokes ketat dalam uji coba ini. Selain wajib mengenakan masker dan face shield hingga sarung tangan, fasilitas lain pun disiapkan, mulai dari alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hingga ruangan isolasi. Tidak hanya itu, kapasitas ruang kelas pun dibatasi hingga hanya 50 persen dan kapasitas sekolah secara keseluruhan dibatasi hanya 10 persen.
"Prokes sesuai SOP yang diberikan Dinas Kesehatan kita penuhi semua. Guru-gurunya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, termasuk anak-anaknya," imbuhnya.
Ronald mengakui, uji coba pembelajaran tatap muka ini tidak akan terlaksana tanpa izin orang tua siswa. Menurutnya, sebelum uji coba digelar, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa dan memberikan pilihan kepada mereka, apakah anaknya akan dihadirkan di sekolah atau tetap melaksanakan pembelajaran secara virtual.
"Jadi tidak ada paksaan di situ. Bagi orang tua tidak mengizinkan, kami tetap fasilitasi dengan live streaming digimite, jadi apa yang terjadi di sekolah disiarkan langsung melalui virtual, sehingga siswa yang di rumah tetap mendapatkan fasilitas yang sama," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku bersyukur karena uji coba ini diikuti mayoritas siswa. Dia menyebutkan, dari total 48 siswa kelas 6 SD Kuntum Cemerlang, sebanyak 38 siswa di antaranya mengikuti uji coba tersebut, sedangkan sisanya mengikuti pembelajaran secara virtual.
"Ini hari pertama mereka bertemu teman-temannya setelah lebih dari satu tahun belajar virtual. Mungkin mereka tampak kaku setelah lama tidak bertemu, tapi mereka terlihat senang dengan uji coba ini," katanya.
Salah satu di antaranya, yakni Sekolah Dasar (SD) Kuntum Cemerlang yang berlokasi di Jalan Cipaku Indah XI Nomor 2 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.
SD Kuntum Cemerlang merupakan satu-satunya SD swasta dari total tiga sekolah yang diizinkan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, setelah melalui sejumlah tahapan evaluasi dan monitoring.
Berdasarkan pantauan, sekolah yang memiliki halaman yang luas dan dipenuhi pohon rindang ini benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Setiap pengunjung harus menjalani pengecekan suhu tubuh. Selain itu, di sepanjang koridor sekolah, berjejer sejumlah tempat cuci tangan.
Baca juga: Polisi Amankan Lima Pelaku Penyerangan Kantor Ormas di Karawang
Dalam uji coba yang berlangsung mulai hari ini, Senin (14/6/2021) hingga Rabu (16/6/2021) mendatang itu, seluruh siswa peserta uji coba yang merupakan siswa kelas 6 tersebut diwajibkan mengenakan masker dan face shield. Bahkan, para guru yang mengajar diwajibkan mengenakan sarung tangan.
Uji coba ini sekaligus menjadi hari pertama siswa SD Kuntum Cemerlang bertatap muka dengan teman-teman sekelasnya setelah lebih dari satu tahun melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau virtual. Meski tampak sedikit kaku, namun mereka terlihat senang dan serius menerima materi dari para guru.
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Kuntum Cemerlang, Ronald Aji Kharis Theo menjelaskan, sekolahnya terpilih melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka setelah dinilai memenuhi seluruh standard operational procedure (SOP) pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Dunia Dalam Ancaman COVID-19, Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia Serukan Perdamaian Umat
"SD kuntum Cemerlang menjadi salah satu sekolah yang terpilih menjadi sekolah piloting di Kecamatan Cidadap. Tingkat SD hanya ada tiga sekolah dan salah satunya SD Kuntum Cemerlang," ujar Ronald di sela uji coba pembelajaran tatap muka.
Menurut Ronald, sebelum diizinkan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, pihaknya diminta mengisi keterangan terkait kesiapan sekolahnya menggelar pembelajaran tatap muka melalui aplikasi Simdik (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dasar Menengah).
"Kemudian dari Disdik Kota Bandung datang untuk monitoring dan evaluasi bersama stakeholder di Kecamatan Cidadap. Ada dari Satgas COVID-19 tingkat kelurahan, puskesmas, hingga kecamatan. Kemudian, ada rapat pleno dan akhirnya kita terpilih untuk melaksanakan uji coba," terang Ronald.
Ronald melanjutkan, pihaknya menerapkan prokes ketat dalam uji coba ini. Selain wajib mengenakan masker dan face shield hingga sarung tangan, fasilitas lain pun disiapkan, mulai dari alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hingga ruangan isolasi. Tidak hanya itu, kapasitas ruang kelas pun dibatasi hingga hanya 50 persen dan kapasitas sekolah secara keseluruhan dibatasi hanya 10 persen.
"Prokes sesuai SOP yang diberikan Dinas Kesehatan kita penuhi semua. Guru-gurunya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, termasuk anak-anaknya," imbuhnya.
Ronald mengakui, uji coba pembelajaran tatap muka ini tidak akan terlaksana tanpa izin orang tua siswa. Menurutnya, sebelum uji coba digelar, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa dan memberikan pilihan kepada mereka, apakah anaknya akan dihadirkan di sekolah atau tetap melaksanakan pembelajaran secara virtual.
"Jadi tidak ada paksaan di situ. Bagi orang tua tidak mengizinkan, kami tetap fasilitasi dengan live streaming digimite, jadi apa yang terjadi di sekolah disiarkan langsung melalui virtual, sehingga siswa yang di rumah tetap mendapatkan fasilitas yang sama," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku bersyukur karena uji coba ini diikuti mayoritas siswa. Dia menyebutkan, dari total 48 siswa kelas 6 SD Kuntum Cemerlang, sebanyak 38 siswa di antaranya mengikuti uji coba tersebut, sedangkan sisanya mengikuti pembelajaran secara virtual.
"Ini hari pertama mereka bertemu teman-temannya setelah lebih dari satu tahun belajar virtual. Mungkin mereka tampak kaku setelah lama tidak bertemu, tapi mereka terlihat senang dengan uji coba ini," katanya.
(msd)