Fakta Meninggalnya Wabup Kepulauan Sangihe Helmud Hontong dalam Pesawat Lion Air

Minggu, 13 Juni 2021 - 06:36 WIB
loading...
Fakta Meninggalnya Wabup Kepulauan Sangihe Helmud Hontong dalam Pesawat Lion Air
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Nana Sudjana membentuk tim khusus untuk menyelidiki meninggalnya Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong. Foto Antara
A A A
MANADO - Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe , Helmud Hontong meninggal dalam pesawat Lion Air JT-740. Helmud menghembuskan nafas terakhirnya saat melakukan perjalanan dalam penerbangan Denpasar-Ujungpandang Rabu, 09 Juni 2021.

Berdasarkan informasi, Helmud Hontong meninggal saat pesawat transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Sebelum meninggal, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe itu mengeluh gatal di leher dan merasa sakit. Kemudian dia meminta air minum. Namun tiba-tiba keluar darah dari hidung. Politikus Partai Golkar ini lalu meninggal dalam pesawat tersebut dalam perjalanan dari Bali menuju Manado.

Baca : Mairon Tabuni Anggota KKB Timika Ditangkap Satgas Nemangkawi Ini Aksi dan Sepak Terjangnya


Maskapai Lion Air mengatakan penanganan penumpang Helmud Hontong sudah sesuai standar prosedur (SOP).

"Lion Air penerbangan JT-740 dipersiapkan secara baik. Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan COVID-19 dengan dinyatakan negatif dan sebelum masuk ke pesawat udara (ketika berada di terminal keberangkatan) surat hasil uji kesehatan sudah diverifikasi oleh petugas medis dari lembaga yang berwenang," kata Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya.

Helmud menumpangi pesawat Lion Air JT-740 rute dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar menuju Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan.

Helmud memiliki tiket perjalanan Denpasar – Makassar – Manado pada Rabu (9/6/2021). Peristiwa bermula Helmud membutuhkan pertolongan medis pada pukul 15.40 WITA.

Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung guna mengetahui kondisi aktual penumpang.

"Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter atau tenaga medis," kata Danang.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)