Polda NTB Terapkan Tactical Floor Game Tangani Pandemi COVID-19

Kamis, 10 Juni 2021 - 21:34 WIB
loading...
Polda NTB Terapkan Tactical Floor Game Tangani Pandemi COVID-19
Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal menjelaskan strategi jitu dalam menangani penyebaran COVID-19 dengan metode Tactical Floor Game (TFG). Foto/Ist
A A A
MATARAM - Polda Nusa Tenggara (NTB) mempunyai strategi jitu dalam menangani kasus penyebaran COVID-19. Metode itu adalah Tactical Floor Game (TFG).

Baca juga: Terobosan Kapolda NTB Ini Dinilai Mampu Turunkan Angka Kriminalitas

“Pelaksanaan Tactical Floor Game ini menurut pandangan saya sangat penting. Apa yang harus kita kerjakan, dan apa yang tidak boleh kita kerjakan. Berbuat apa, bertanggungjawab kepada siapa, dan apa tanggung jawabnya,” ungkap Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal saat memberikan sambutan dalam rapat koordinasi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Sembunyikan Sabu 0,5 Kg di Dalam Anus, 2 Remaja Diringkus Polda NTB

Menurut jenderal bintang dua ini, metode TFG memiliki manfaat signifikan sekalipun terjadi lonjakan COVID-19. Meski di NTB saat ini tak terjadi lonjakan kasus COVID-19, namun Iqbal menegaskan dirinya dan unsur pemerintahan lainnya tak boleh lengah dan harus tetap kompak.

“Pemerintah provinsi tidak bisa bekerja sendiri, semua stakeholder harus membantu men-support pemerintah. Supporting system yang kita lakukan dengan segala daya upaya hari ini. Sudah hampir satu tahun lebih dunia dilanda pandemik COVID-19, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tetapi hari ini, di tribun yang sederhana ini menjadi jawaban,” jelasnya.

Mantan Kadiv Humas Polri ini menerangkan metode TFG akan diimplementasikan pada seluruh aspek penanganan COVID-19. Antara lain pada manajemen rumah sakit, manajemen krisis di objek vital seperti bandara dan pelabuhan, hingga tempat wisata atau titik-titik yang berpotensi terjadinya kerumunan.

“Kita tidak pernah lelah untuk melakukan upaya-upaya penanggulangan COVID-19. kita semua ingin Provinsi NTB hadir sebagai perwujudan negara untuk seluruh masyarakat agar apabila hal-hal yang tidak diinginkan, terburuk sekalipun,” ujar Iqbal.

“Dengan konsep TFG ini kita ingin di Provinsi NTB siap pada semua aspek. Contoh manajemen rumah sakit sudah siap, ketersediaan tempat tidur sudah siap, kuantitas dan kualitas tabung oksigen, obat-obatan, ambulans dll sudah siap,” sambung dia.

Di bandara dan pelabuhan, tambah Iqbal, metode TFG diterapkan dengan bagaimana penerapan dan penegakan disiplin protokol kesehatan terlaksana dengan efektif. “Hotel-hotel dan tempat-tempat wisata juga mutlak harus siap mengantispasi sikon terburuk sekalipun,” tuturnya.

Mantan Wakapolda Jawa Timur ini bahkan menyampaikan metode TFG juga diterapkan untuk manajemen permakaman pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19. Bila semua aspek sudah term-manage dengan apik, Irjen Iqbal yakin semua pihak tak akan gagap melangkah dalam menangani COVID-19 manakala terjadi eskalasi.

“Bahkan manejemen lokasi kuburan juga harus sudah kita persiapkan. Jangan sampai saat terjadi ekskalasi kita masih memikirkan harus berbuat apa, tapi kita sudah harus langsung tahu tahapan-tahapan penanganannya,” tegas Kapolda.

Dengan metode model TFG, pencegahan dan atau deteksi COVID-19 varian baru di Indonesia, termasuk NTB, akan baik. Iqbal menyampaikan dalam hal ini, unsur dari TNI juga memegang peranan sangat penting.

“Sekarang ini kita sama-sama mengantisipasi varian baru masuk ke Indonesia. Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia adalah institusi yang menurut kami betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat sebagai garda terdepan,” tandas Iqbal.

Sementara Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah berterima kasih kepada Kapolda NTB dan seluruh jajarannya atas dukungan dan upaya yang terus berkelanjutan dalam penanganan pandemi COVID-19 di NTB.

“Kapolda kita memang luar biasa, dengan Kampung Sehat saja beliau sudah mampu menekan penyebaran COVID-19. Terima kasih Pak Kapolda atas inisiasi Kampung Sehat-nya,” ucapnya.

Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi itu mengingatkan kepada 10 kabupaten/kota di NTB agar terus menjalin kerjasama yang kolaboratif dalam penanganan COVID-19.

“Kepada 10 kabupaten/kota, Bupati, Wali kota, dan Kapolres bahwa kita harus sama-sama terhadap pengertian, terkait data paparan dan penanganan daripada COVID-19. Bagi kabupaten/kota tolong betul-betul diperhatikan, bagaimana agar diperhatikan tentang data ini,” tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1291 seconds (0.1#10.140)