Cerita Eva Pendaki Perempuan Sempat Hilang dan Tertidur di Gua Berbeda-beda
loading...
A
A
A
Hilangnya Eva ini membuat tim gabungan SAR membagi tugas untuk menyisir dan mencari keberadaannya sampai hingga ke mulut gua. Eva mengaku sempat melihat bayangan orang yang mencarinya. Hanya saja dia tidak berdaya untuk bersuara dan memanggil orang tersebut.
"Entah hari apa itu, sempat saya lihat bayangan orang yang mencari. Tapi karena saya kira hanya halusinasi, maka saya tidak bersuara. Setelah itu saya tertidur kembali," jelasnya.
Menariknya kata Eva, di hari terakhir dia hilang, ada keinginan kuat dalam dirinya untuk berkunjung ke rumah Neneknya yang ada di kabupaten Bulukumba. Saat itu dia merasa sudah berada di rumah neneknya, setelah sosok seorang dokter perempuan datang untuk membawanya ke rumah neneknya. Beragam makanan ditawarkan oleh neneknya. Namun Eva menolak. Dia meminta dibuatkan makanan jelly dengan sirup nenas.
"Saat itu nenek-ku membuatkan sirup jelly di wadah yang besar sekali dan sambil ngobrol dengan nenek. Tapi lagi-lagi saya kembali tersadar dan masih berada di dalam gua. Sepertinya saat itu masih subuh, karena tidak lama kemudian ada cahaya yang saya lihat masuk ke dalam gua. Saat itu saya terus berdzikir dan memohon petunjuk untuk dimudahkan keluar dari dalam gua," jelasnya.
Petunjuk satu-satunya dia berhasil ditemukan oleh tim gabungan SAR, adalah saat dia mendengar suara orang memanggil namanya beberapa kali. Saat itu dia mulai sadar kalau dia sedang dicari. Selanjutnya dia mencium aroma parfum laki-laki. Aroma parfum tersebut tercium hingga dua kali, barulah dia menyakini parfum tersebut berasal dari orang yang mencari.
"Saat pertama kali mencium parfum laki-laki, saya mohon untuk diberikan petunjuk. Kalau memang yang datang adalah orang baik maka berikanlah petunjuk. Saya memastikan dulu apakah itu orang yang mencari saya atau halusinasi. Aroma parfum yang kedua kembali saya cium. Barulah saat itu, saya menjawab panggilan mereka dan berkata, adaka disini, tapi dak bisaka bergerak," jelasnya.
"Entah hari apa itu, sempat saya lihat bayangan orang yang mencari. Tapi karena saya kira hanya halusinasi, maka saya tidak bersuara. Setelah itu saya tertidur kembali," jelasnya.
Menariknya kata Eva, di hari terakhir dia hilang, ada keinginan kuat dalam dirinya untuk berkunjung ke rumah Neneknya yang ada di kabupaten Bulukumba. Saat itu dia merasa sudah berada di rumah neneknya, setelah sosok seorang dokter perempuan datang untuk membawanya ke rumah neneknya. Beragam makanan ditawarkan oleh neneknya. Namun Eva menolak. Dia meminta dibuatkan makanan jelly dengan sirup nenas.
"Saat itu nenek-ku membuatkan sirup jelly di wadah yang besar sekali dan sambil ngobrol dengan nenek. Tapi lagi-lagi saya kembali tersadar dan masih berada di dalam gua. Sepertinya saat itu masih subuh, karena tidak lama kemudian ada cahaya yang saya lihat masuk ke dalam gua. Saat itu saya terus berdzikir dan memohon petunjuk untuk dimudahkan keluar dari dalam gua," jelasnya.
Petunjuk satu-satunya dia berhasil ditemukan oleh tim gabungan SAR, adalah saat dia mendengar suara orang memanggil namanya beberapa kali. Saat itu dia mulai sadar kalau dia sedang dicari. Selanjutnya dia mencium aroma parfum laki-laki. Aroma parfum tersebut tercium hingga dua kali, barulah dia menyakini parfum tersebut berasal dari orang yang mencari.
"Saat pertama kali mencium parfum laki-laki, saya mohon untuk diberikan petunjuk. Kalau memang yang datang adalah orang baik maka berikanlah petunjuk. Saya memastikan dulu apakah itu orang yang mencari saya atau halusinasi. Aroma parfum yang kedua kembali saya cium. Barulah saat itu, saya menjawab panggilan mereka dan berkata, adaka disini, tapi dak bisaka bergerak," jelasnya.
(agn)