Jangan Abaikan Gejala Dislipidemia, Akan Timbulkan Bahaya Ini
loading...
A
A
A
DEPOK - Dokter Muhammad Ramadhan dari Siloam Hospitals , Depok mengingatkan agar tidak menganggap remeh gejala dislipidemia. Melalui webinar Siloam Hospitals Jantung Diagram Edukasi, Ramadhan menjelaskan, bila ada yang secara langsung dengan periodik berulang mengalami keluhan seperti merasa pusing, pegal pada tengkuk ataupun rasa kesemutan pada ujung tangan dan kaki, bisa jadi itu gejala yang diakibatkan oleh dislipidemia.
Selain itu juga gejala serangan jantung seperti nyeri dada yang diikuti dengan sesak napas dan keringat dingin, salah satu penyebabnya adalah dislipidemia. Dislipidemia itu sendiri adalah kandungan kadar lemak jahat (LDL) dalam darah yang terlalu tinggi atau kadar lemak baik (HDL) yang terlalu rendah.
"Mengacuhkan gejala dislipidemia akan berdampak jangka panjang, yaitu penyumbatan pembuluh darah . Contoh bila kadar kolesterol tetap tinggi maka plak akan semakin bertambah sehingga pembuluh darah semakin sempit dan mudah tersumbat, bila sumbatan terjadi di pembuluh darah koroner maka akan menyebabkan serangan jantung dan bila terjadi di pembuluh darah otak maka akan menyebabkan stroke," bebernya.
Dia menjelaskan, penyebab dislipidemia bisa karena gangguan metabolisme. Namun yang kerap terjadi umumnya disebabkan karena konsumsi makanan tinggi lemak yang berlebih sehingga menimbulkan obesitas yang disertai dengan kurangnya aktivitas fisik.
Karena itu, lanjut dia, harus dihindari makanan dari produk hewani terutama jeroan, otak, kuning telur, daging merah yang berlemak. Sebaiknya konsumsi ikan segar sebagai antioksidan 2-3 kali perminggu. Kurangi karbohidrat murni seperti gula dan madu serta makan makanan manis (kecap, dendeng, abon, coklat).
"Tingkatkan konsumsi serat khususnya sayuran dan buah seperti labu, terong, oyong, melon, semangka, belimbing. Atur menu makanan dengan sedikit minyak dan sedikit santan serta sebaiknya sukai cara memasak dengan metode merebus, menumis, menanak ataupun mengkukus," ujarnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, untuk mencegah dislipidemia harus disiplin berolahraga. Penelitian menyatakan dengan menurunkan berat badan melalui latihan jasmani atau olahraga, bisa dikurangi kolesterol jahat (LDL), trigliserid, serta menaikkan kolesterol baik (HDL)
"Sebelum melakukan olahraga pastikan sudah melakukan pemanasan selama 5-10 menit. Sebaiknya melakukan olahraga jenis aerobik seperti jalan, joging/lari, bersepeda, berenang, ataupun senam selama 45-60 menit tiap sesi latihan. Setelah itu lakukan 5-10 menit pendinginan. Frekuensi latihan tersebut bisa dilakukan 2-3 kali perminggu," pungkasnya.
Selain itu juga gejala serangan jantung seperti nyeri dada yang diikuti dengan sesak napas dan keringat dingin, salah satu penyebabnya adalah dislipidemia. Dislipidemia itu sendiri adalah kandungan kadar lemak jahat (LDL) dalam darah yang terlalu tinggi atau kadar lemak baik (HDL) yang terlalu rendah.
"Mengacuhkan gejala dislipidemia akan berdampak jangka panjang, yaitu penyumbatan pembuluh darah . Contoh bila kadar kolesterol tetap tinggi maka plak akan semakin bertambah sehingga pembuluh darah semakin sempit dan mudah tersumbat, bila sumbatan terjadi di pembuluh darah koroner maka akan menyebabkan serangan jantung dan bila terjadi di pembuluh darah otak maka akan menyebabkan stroke," bebernya.
Dia menjelaskan, penyebab dislipidemia bisa karena gangguan metabolisme. Namun yang kerap terjadi umumnya disebabkan karena konsumsi makanan tinggi lemak yang berlebih sehingga menimbulkan obesitas yang disertai dengan kurangnya aktivitas fisik.
Karena itu, lanjut dia, harus dihindari makanan dari produk hewani terutama jeroan, otak, kuning telur, daging merah yang berlemak. Sebaiknya konsumsi ikan segar sebagai antioksidan 2-3 kali perminggu. Kurangi karbohidrat murni seperti gula dan madu serta makan makanan manis (kecap, dendeng, abon, coklat).
"Tingkatkan konsumsi serat khususnya sayuran dan buah seperti labu, terong, oyong, melon, semangka, belimbing. Atur menu makanan dengan sedikit minyak dan sedikit santan serta sebaiknya sukai cara memasak dengan metode merebus, menumis, menanak ataupun mengkukus," ujarnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, untuk mencegah dislipidemia harus disiplin berolahraga. Penelitian menyatakan dengan menurunkan berat badan melalui latihan jasmani atau olahraga, bisa dikurangi kolesterol jahat (LDL), trigliserid, serta menaikkan kolesterol baik (HDL)
"Sebelum melakukan olahraga pastikan sudah melakukan pemanasan selama 5-10 menit. Sebaiknya melakukan olahraga jenis aerobik seperti jalan, joging/lari, bersepeda, berenang, ataupun senam selama 45-60 menit tiap sesi latihan. Setelah itu lakukan 5-10 menit pendinginan. Frekuensi latihan tersebut bisa dilakukan 2-3 kali perminggu," pungkasnya.
(don)