Edukasi Pencegahan Penyakit Jantung Digelar di Surabaya, Ini Gejalanya
loading...

Edukasi pencegahan penyakit serangan jantung digelar di Surabaya. Gejalanya yang muncul di antaranya jantung berdebar tiba-tiba, lemas hingga pusing mendadak. Foto/Ilustrasi/iStock
A
A
A
SURABAYA - Edukasi pencegahan penyakit jantung digelar di Surabaya, Jawa Timur. Gejalanya yang muncul di antaranya jantung berdebar tiba-tiba, lemas tanpa sebab yang jelas, hingga pusing mendadak.
Gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda aritmia, yaitu gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat.
Kondisi tersebut sering kali tidak disadari, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
“Sering kali aritmia tidak terdeteksi oleh karena itu kami berusaha memberikan awareness kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan screening atau pemeriksaan jantung rutin. Di tahun ini kami mengadakan screening deteksi aritmia, di mana kami menargetkan 3.000 orang melakukan pemeriksaan ECG” ujar Head of Business Siloam Hospitals Surabaya, dr Chandra Wijaya, M.Kes dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).
Dalam edukasi serta paparan media yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Ragil Nur Rosyadi, Sp.JP (K), FIHA menjelaskan bahwa banyak pasien baru menyadari mengalami aritmia setelah mengalami gejala seperti jantung berdebar atau rasa lemas.
“Banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan seperti jantung berdebar atau mudah lelah. Setelah diperiksa, barulah diketahui bahwa mereka mengalami gangguan irama jantung,” ujar Ragil.
Dia menyebut, aritmia dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kondisi bawaan hingga gaya hidup yang kurang sehat. Beberapa faktor pemicunya meliputi kelainan jantung bawaan, tekanan darah tinggi, gangguan hormon, seperti masalah tiroid, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, stres emosional dan kurang tidur, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda aritmia, yaitu gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat.
Kondisi tersebut sering kali tidak disadari, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
“Sering kali aritmia tidak terdeteksi oleh karena itu kami berusaha memberikan awareness kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan screening atau pemeriksaan jantung rutin. Di tahun ini kami mengadakan screening deteksi aritmia, di mana kami menargetkan 3.000 orang melakukan pemeriksaan ECG” ujar Head of Business Siloam Hospitals Surabaya, dr Chandra Wijaya, M.Kes dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).
Dalam edukasi serta paparan media yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Ragil Nur Rosyadi, Sp.JP (K), FIHA menjelaskan bahwa banyak pasien baru menyadari mengalami aritmia setelah mengalami gejala seperti jantung berdebar atau rasa lemas.
“Banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan seperti jantung berdebar atau mudah lelah. Setelah diperiksa, barulah diketahui bahwa mereka mengalami gangguan irama jantung,” ujar Ragil.
Dia menyebut, aritmia dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kondisi bawaan hingga gaya hidup yang kurang sehat. Beberapa faktor pemicunya meliputi kelainan jantung bawaan, tekanan darah tinggi, gangguan hormon, seperti masalah tiroid, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, stres emosional dan kurang tidur, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Lihat Juga :