Takbir Keliling Berkumandang Sambut Hari Kemenangan
loading...
A
A
A
MALANG - Imbauan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, akibat pandemi COVID-19, dan adanya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, belum sepenuhnya ditaati oleh masyarakat.
(Baca juga: Sambut Lebaran, Jumlah Positif COVID-19 Jatim Bertambah 466 )
Bahkan, sejumlah warga di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, masih ada yang nekat menggelar takbir keliling. Menggunakan mobil pikap terbuka, dengan perlengkapan pengeras suara, mereka berkeliling desa mengumandangkan takbir menyambut hari kemenangan.
Bukan hanya orang dewasa. Sejumlah anak-anak juga turut menggelar takbir di luar rumah sambil membawa truck mini yang dilengkapi alat pengeras suara. Mereka tidak keliling desa, hanya berada di depan rumahnya masing-masing sambil menyalakan alat pengeras suara.
"Tidak dibuat untuk keliling. Hanya berhenti di depan rumah, sambil menyalakan pengeras suara," ujar Nanda Saputra (9), yang turut membawa truk mini lengkap dengan alat pengeras suaranya, Sabtu (23/5/2020).
Sementara menurut Sekretaris Desa Pandanlandung, Bagus Sadewa, Pemerintah Desa Pandanlandung, sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat mengurangi kegiatan berkerumun di luar rumah.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat berperan aktif menjaga lingkungan agar tetap kondusif. Mengurangi aktivitas di luar rumah, dan apabila terpaksa wajib mengenakan masker dan mentaati protokol kesehatan," terangnya.
Larangan untuk menggelar takbir keliling dikeluarkan oleh Pemkot Malang. "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar takbir keliling di jalanan, serta tidak menggelar shalat Idul Fitri di masjid maupun lapangan," ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Dia berharap, masyarakat lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan di hari kemenangan ini, dengan beribadah di dalam rumah, sebagai bagian dari upaya memutus rantai penularan COVID-19. Apalagi wilayah Malang Raya, saat ini juga sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejak Minggu (17/5/2020).
Orang nomor satu di Balai Kota Malang ini juga menegaskan, untuk tahun ini tidak menggelar open house maupun tradisi halalbihalal. "Hati kami tentunya ingin bertemu secara langsung dan berjabat tangan. Namun dimasa pandemi COVID-19 ini, kami mengimbau semua tetap saling berkomunikasi dan membangun silaturahmi melalui media komunikasi daring," ujarnya.
(Baca juga: Sambut Lebaran, Jumlah Positif COVID-19 Jatim Bertambah 466 )
Bahkan, sejumlah warga di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, masih ada yang nekat menggelar takbir keliling. Menggunakan mobil pikap terbuka, dengan perlengkapan pengeras suara, mereka berkeliling desa mengumandangkan takbir menyambut hari kemenangan.
Bukan hanya orang dewasa. Sejumlah anak-anak juga turut menggelar takbir di luar rumah sambil membawa truck mini yang dilengkapi alat pengeras suara. Mereka tidak keliling desa, hanya berada di depan rumahnya masing-masing sambil menyalakan alat pengeras suara.
"Tidak dibuat untuk keliling. Hanya berhenti di depan rumah, sambil menyalakan pengeras suara," ujar Nanda Saputra (9), yang turut membawa truk mini lengkap dengan alat pengeras suaranya, Sabtu (23/5/2020).
Sementara menurut Sekretaris Desa Pandanlandung, Bagus Sadewa, Pemerintah Desa Pandanlandung, sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat mengurangi kegiatan berkerumun di luar rumah.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat berperan aktif menjaga lingkungan agar tetap kondusif. Mengurangi aktivitas di luar rumah, dan apabila terpaksa wajib mengenakan masker dan mentaati protokol kesehatan," terangnya.
Larangan untuk menggelar takbir keliling dikeluarkan oleh Pemkot Malang. "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar takbir keliling di jalanan, serta tidak menggelar shalat Idul Fitri di masjid maupun lapangan," ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Dia berharap, masyarakat lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan di hari kemenangan ini, dengan beribadah di dalam rumah, sebagai bagian dari upaya memutus rantai penularan COVID-19. Apalagi wilayah Malang Raya, saat ini juga sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejak Minggu (17/5/2020).
Orang nomor satu di Balai Kota Malang ini juga menegaskan, untuk tahun ini tidak menggelar open house maupun tradisi halalbihalal. "Hati kami tentunya ingin bertemu secara langsung dan berjabat tangan. Namun dimasa pandemi COVID-19 ini, kami mengimbau semua tetap saling berkomunikasi dan membangun silaturahmi melalui media komunikasi daring," ujarnya.
(eyt)