Angka Stunting di Kota Parepare Makin Terkendali

PAREPARE - Tim Penggerak PKK Kota Parepare bersama Pemkot Parepare, berhasil menurunkan kasus stunting atau gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis pada anak usia di bawah lima tahun.

Ketua PKK Parepare, Erna Rasyid Taufan mengatakan, keberhasilan tersebut didukung masifnya penyuluhan yang dilakukan PKK Parepare melalui Pokja IV bekerja sama SKPD terkait, seperti Dinas Kesehatan, RSUD Andi Makkasau, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Parepare.



Erna menyebutkan, pada tahun 2013 angka stunting di Parepare yaitu 39,6 persen, terakhir 2018 menurun menjadi 23,3 persen. "Semoga ini menjadi penyemangat dari kader PKK untuk lebih giat di tengah masyarakat untuk memberikan pendidikan, memberikan sosialisasi tentang bahaya stunting ini," katanya.

Sementara Ketua Pokja IV PKK Parepare, Renny Anggraeny Sari menguraikan, pencegahan stunting di Parepare secara terintegrasi melibatkan seluruh kader PKK kecamatan dan kelurahan.

Hal itu, kata Renny,menjadi bukti bahwa kader PKK sangat antusias menerima materi sebagai upaya pelibatan diri untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat utamanya, dalam pencegahan stunting .

“Dengan adanya kader-kader PKK ini sebagai jembatan untuk membantu pemerintah mengatasi masalah kesehatan yang ada di kota Parepare, utamanya stunting,” katanya.



Renny yang juga Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare dikesempatan tersebut juga mengimbau agar pengurus dan kader TP PKK bergerak bersama mengajak masyarakat utamanya para ibu melindungi keluarga dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Karena pencegahan penyebaran Korona, kini telah menjadi tanggungjawab kita bersama," tandasnya.