Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Dievaluasi, Jika Ada Potensi Muncul Klaster Baru Bisa Distop

Rabu, 26 Mei 2021 - 02:15 WIB
loading...
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Dievaluasi, Jika Ada Potensi Muncul Klaster Baru Bisa Distop
ilustrasi
A A A
CIMAHI - Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat TK, SD, dan SMP yang telah dilakukan sejak Senin (24/5/2021).

Jika nantinya ditemukan atau muncul potensi akan adanya penyebaran klaster baru dari pelaksanaan simulasi PTM, maka bisa saja pelaksanaan simulasi itu dihentikan sementara. Sebab keamanan dan keselamatan murid serta tenaga pendidik harus jadi prioritas.

"Kalau misalnya nanti ada kemunculan hal yang tidak diinginkan, potensi klaster baru, ya akan dievaluasi. Kalau memang perlu bisa dihentikan (simulasi). Tapi kan kita sudah lakukan segala upaya antisipasi sebelumnya," ucapnya, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Sekolah di Cimahi Mulai Lakukan Simulasi PTM Persiapan Tahun Ajaran Baru

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono menyebutkan, evaluasi simulasi PTM tersebut akan dilakukan oleh tim monitoring yang telah dibentuk. Di dalamnya merupakan gabungan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Rencananya hal tersebut akan dilakukan pada Rabu
(26/5/2021).

"Evaluasi untuk menentukan apakah simulasi PTM yang dilakukan sejak Senin (24/5/2021) hingga (31/5/2021) nanti bisa tetap dilanjutkan atau tidak ataupun dihentikan sementara," kata dia.

Teknis evaluasi simulasi PTM tersebut yakni tim monitoring mengisi form isian mengenai kesiapan serta pelaksanaan simulasi PTM di setiap sekolah selama dua hari pertama. Nantinya ada empat klaster resesi yang mewakili penilaian evaluasi yakni buruk, cukup, baik, dan baik sekali.

Baca juga: Keracunan Massal Makanan, Lima Korban Masih Dirawat Intensif

Pihaknya berharap semua sekolah mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP yang menjalani simulasi PTM kali ini masuk kategori baik dan baik sekali. Meskipun nantinya ada skoring untuk setiap sekolah yang diisi oleh tim monitoring, dan itu yang akan menentukan hasil akhirnya seperti apa.

"Nanti terlihat kalau sekolah itu banyak yang tidak memenuhi list pertanyaan, maka hasil evaluasi diserahkan ke pimpinan apakah akan dihentikan atau di-hold semenyara sambil sekolah meningkatkan kesiapannya," ucapnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1284 seconds (0.1#10.140)