Tak Kuat Lihat Kemolekan Muridnya, Kepala Sekolah di OKU Bertahun-tahun Cabuli Siswanya
loading...
A
A
A
OGAN KOMERING ULU - Sungguh bejat kelakuan kepala sekolah di Kecamatan Lubuk Batang, Ogan Komering Ulu (OKU). Para murid yang harusnya dilindunginya, ternyata justru dijadikan sasaran pencabulan selama bertahun-tahun.
Sedikitnya ada lima siswa yang telah melapor menjadi korban pencabulan sang kepala sekolah. Hal itu diketahui setelah para orang tuanya melaporkan kejadian pelecehan itu kepada Unit PPA Satreskrim Polres OKU.
Para orang tua korban pelecehan meminta polisi dapat segera mengusut, dan menangkap pelaku pelecehan . Dari keterangan salah satu orang tua korban, SY warga Kecamatan Lubuk Batang, terungkapnya kejadian pelecehan seksual ini berawal dari pengakuan anaknya. Lalu dari pengakuan itu, banyak anak lain yang juga ikut mengakui pernah dilecehkan oleh pelaku.
"Awalnya anak saya yang mengakui bahwa dia pernah dilecehkan , dengan cara dimasturbasi oleh pelaku saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu," tutur SY.
SY menambahkan, dari pengakuan anaknya, kini jumlah korban pelecehan yang diduga dilakukan oknum kepala sekolah itu terus bertambah. bahkan saat dirinya mengadukan perihal tersebut, korban sudah berjumlah lima anak.
"Saat ini yang ikut melaporkan karena anaknya menjadi korban pelecehan berjumlah lima orang. Ini yang ikut saja. Namun di desa masih dua orang lagi yang belum lapor. Dan para warga masih terus menanyai anaknya masing-masing, apakah juga pernah menjadi korban pelecehan . Semua korban ini adalah anak laki-laki," lanjutnya.
SY menerangkan, kejadian pelecehan ini baru di ketahui pada Jumat (21/5/2021) sore. Namun dari keterangan anaknya, bahwa kejadian itu sudah berlangsung lama saat ia masih SD. Bahkan menurut SY, anaknya sudah beberapa kali diperlakukan tak senonoh oleh pelaku.
"Kalau anak saya sudah tiga kali dilecehkan di dalam kelas dan di perpustakaan. Bahkan ada anak yang sudah sering dilecehkan oleh pelaku lebih dari tiga kali, dengan dijanjikan diberi uang jajan. Namun ada juga yang diancam untuk tidak memberitahukan kepada orang tua. Dari keterangan anak saya, dia juga diajak nonton film porno ," terang SY kesal.
Diakui SY, pelaku pada Jumat (21/5/2021) malam, sempat mendatangi rumahnya untuk meminta maaf dan berdamai. Namun SY dan beberapa korban lain tidak bersedia, serta akan tetap melaporkan ke pihak berwajib. Akhirnya pada Sabtu (22/5/2021) pagi dirinya dan empat korban lain mendatangi Polsek Lubuk Batang, untuk melapor, namun diarahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres OKU.
"Dia (pelaku red,) mau minta maaf dan damai, tapi kita sepakat tidak mau. Takutnya nanti kejadian seperti ini akan berulang dan memakan korban baru. Jadi lebih baik kita laporkan saja. Kita berharap kepapa polisi untuk dapat segera menangkap pelaku," tegas SY.
Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Priyatno mengaku, akan melakukan penyelidikan dahulu terhadap kasus pelecehan tersebut. Saat ini pihaknya masih mencari bukti, dan berupaya memintai keterangan saksi. "Kita sudah menerima laporan para korban yang diduga dilecehkan , pada Sabtu (22/5/2021). Berkas diterima Unit PPA. Kita akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Semoga saja bisa cepat terungkap kasusnya," ujarnya.
Sedikitnya ada lima siswa yang telah melapor menjadi korban pencabulan sang kepala sekolah. Hal itu diketahui setelah para orang tuanya melaporkan kejadian pelecehan itu kepada Unit PPA Satreskrim Polres OKU.
Para orang tua korban pelecehan meminta polisi dapat segera mengusut, dan menangkap pelaku pelecehan . Dari keterangan salah satu orang tua korban, SY warga Kecamatan Lubuk Batang, terungkapnya kejadian pelecehan seksual ini berawal dari pengakuan anaknya. Lalu dari pengakuan itu, banyak anak lain yang juga ikut mengakui pernah dilecehkan oleh pelaku.
"Awalnya anak saya yang mengakui bahwa dia pernah dilecehkan , dengan cara dimasturbasi oleh pelaku saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu," tutur SY.
SY menambahkan, dari pengakuan anaknya, kini jumlah korban pelecehan yang diduga dilakukan oknum kepala sekolah itu terus bertambah. bahkan saat dirinya mengadukan perihal tersebut, korban sudah berjumlah lima anak.
"Saat ini yang ikut melaporkan karena anaknya menjadi korban pelecehan berjumlah lima orang. Ini yang ikut saja. Namun di desa masih dua orang lagi yang belum lapor. Dan para warga masih terus menanyai anaknya masing-masing, apakah juga pernah menjadi korban pelecehan . Semua korban ini adalah anak laki-laki," lanjutnya.
SY menerangkan, kejadian pelecehan ini baru di ketahui pada Jumat (21/5/2021) sore. Namun dari keterangan anaknya, bahwa kejadian itu sudah berlangsung lama saat ia masih SD. Bahkan menurut SY, anaknya sudah beberapa kali diperlakukan tak senonoh oleh pelaku.
"Kalau anak saya sudah tiga kali dilecehkan di dalam kelas dan di perpustakaan. Bahkan ada anak yang sudah sering dilecehkan oleh pelaku lebih dari tiga kali, dengan dijanjikan diberi uang jajan. Namun ada juga yang diancam untuk tidak memberitahukan kepada orang tua. Dari keterangan anak saya, dia juga diajak nonton film porno ," terang SY kesal.
Diakui SY, pelaku pada Jumat (21/5/2021) malam, sempat mendatangi rumahnya untuk meminta maaf dan berdamai. Namun SY dan beberapa korban lain tidak bersedia, serta akan tetap melaporkan ke pihak berwajib. Akhirnya pada Sabtu (22/5/2021) pagi dirinya dan empat korban lain mendatangi Polsek Lubuk Batang, untuk melapor, namun diarahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres OKU.
"Dia (pelaku red,) mau minta maaf dan damai, tapi kita sepakat tidak mau. Takutnya nanti kejadian seperti ini akan berulang dan memakan korban baru. Jadi lebih baik kita laporkan saja. Kita berharap kepapa polisi untuk dapat segera menangkap pelaku," tegas SY.
Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Priyatno mengaku, akan melakukan penyelidikan dahulu terhadap kasus pelecehan tersebut. Saat ini pihaknya masih mencari bukti, dan berupaya memintai keterangan saksi. "Kita sudah menerima laporan para korban yang diduga dilecehkan , pada Sabtu (22/5/2021). Berkas diterima Unit PPA. Kita akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Semoga saja bisa cepat terungkap kasusnya," ujarnya.
(eyt)