Gempar, Pria di Maros Minta Izin Presiden Jokowi Buat Aliran Kepercayaan Baru ‘Tilaco’
loading...
A
A
A
MAROS - Warga Maros , Sulawesi Selatan ( Sulsel ) digemparkan dengan viralnya sebuah surat elektronik dari seorang pria yang bernama A Sulaiman (39) dan ditujukan ke Presiden RI, Joko Widodo yang berisi permohonan izin membuat kepercayaan baru yang diberi nama ‘Tilaco’. Surat tersebut kini beredar luas di media sosial WhattsApp.
Surat yang viral itu, terlihat sangat meyakinkan lengkap dengan nomor surat serta susunan dan kalimat yang persis dengan model persuratan resmi pemerintahan.
Surat tersebut dibuat langsung oleh A Sulaiman (39) yang merupakan putra Soppeng yang menetap di Kabupaten Maros sejak beberapa tahun lalu. Dalam suratnya itu, Sulaiman menyampaikan dirinya telah keluar dari agama Islam yang dianut selama ini dan meminta izin untuk membuat aliran kepercayaan baru yang dinamai Iman 'Tilaco'.
Menurut Sulaiman, apa yang disampaikannya itu tidak bertentangan dengan falsafah Pancasila dan merupakan hak asasinya. Karena tak ingin berurusan dengan kepolisian, dia pun meminta persetujuan ke Pemerintah.
Melalui surat yang dia tujukan kepada Presiden RI Joko Widodo, dia memohon agar kolom agama di KTP-nya diubah menjadi aliran kepercayaan terhadap kesempurnaan Tuhan yang Maha Esa.
Menurutnya, aliran kepercayaan itu dia dapatkan setelah dia mendalami tarikat hingga ke tingkat ma'rifat. Sayangnya pembelajaran tarekat tersebut didalaminya tanpa bimbingan seorang guru.
“Sejak lahir saya sudah Islam, dan mendalami pendidikan Islam hingga ke tingkat mempelajari tarikat. Di dalam Islam itu dilarang murtad. Salah satu cara saya keluar dari Islam yaitu dengan cara mendirikan aliran kepercayaan ‘Tilaco’," ujarnya.
Dia mengatakan, hingga saat ini aliran yang dibuatnya tersebut belum memiliki pengikut. Dia belum merekrut pengikut sebelum pemerintah memberikan pengakuan dan ijin bagi aliran yang dibuatnya tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maros , Sulawesi Selatan, Syamsu Khalik mengatakan, pihaknya belum mendalami persoalan aliran baru tersebut. "Saya belum mendalami. Tapi yang jelasnya kalau ajarannya itu keluar dari rukun Islam dan Iman jelas sudah tidak benar," katanya, Jumat (21/05/2021)
Dalam pengakuannya, Sulaiman memang telah lama mendalami sebuah terekat tertentu. Bahkan dia mengklaim telah sampai pada level ma'rifat dari hasil perenungannya sendiri tanpa ada bimbingan guru.“Tidak boleh begitu, berguru sendiri. Kalau memang tidak ada, (gurunya) itu pasti setan. Kami sedang mencari tahu apa motivnya," lanjutnya.
Khalik menduga, munculnya keyakinan itu bisa disebabkan karena adanya depresi yang mendalam. Dia pun berencana akan berdialog dengan Sulaiman untuk kembali meluruskan keyakinannya itu.
Surat yang viral itu, terlihat sangat meyakinkan lengkap dengan nomor surat serta susunan dan kalimat yang persis dengan model persuratan resmi pemerintahan.
Baca Juga
Surat tersebut dibuat langsung oleh A Sulaiman (39) yang merupakan putra Soppeng yang menetap di Kabupaten Maros sejak beberapa tahun lalu. Dalam suratnya itu, Sulaiman menyampaikan dirinya telah keluar dari agama Islam yang dianut selama ini dan meminta izin untuk membuat aliran kepercayaan baru yang dinamai Iman 'Tilaco'.
Menurut Sulaiman, apa yang disampaikannya itu tidak bertentangan dengan falsafah Pancasila dan merupakan hak asasinya. Karena tak ingin berurusan dengan kepolisian, dia pun meminta persetujuan ke Pemerintah.
Melalui surat yang dia tujukan kepada Presiden RI Joko Widodo, dia memohon agar kolom agama di KTP-nya diubah menjadi aliran kepercayaan terhadap kesempurnaan Tuhan yang Maha Esa.
Menurutnya, aliran kepercayaan itu dia dapatkan setelah dia mendalami tarikat hingga ke tingkat ma'rifat. Sayangnya pembelajaran tarekat tersebut didalaminya tanpa bimbingan seorang guru.
“Sejak lahir saya sudah Islam, dan mendalami pendidikan Islam hingga ke tingkat mempelajari tarikat. Di dalam Islam itu dilarang murtad. Salah satu cara saya keluar dari Islam yaitu dengan cara mendirikan aliran kepercayaan ‘Tilaco’," ujarnya.
Dia mengatakan, hingga saat ini aliran yang dibuatnya tersebut belum memiliki pengikut. Dia belum merekrut pengikut sebelum pemerintah memberikan pengakuan dan ijin bagi aliran yang dibuatnya tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maros , Sulawesi Selatan, Syamsu Khalik mengatakan, pihaknya belum mendalami persoalan aliran baru tersebut. "Saya belum mendalami. Tapi yang jelasnya kalau ajarannya itu keluar dari rukun Islam dan Iman jelas sudah tidak benar," katanya, Jumat (21/05/2021)
Dalam pengakuannya, Sulaiman memang telah lama mendalami sebuah terekat tertentu. Bahkan dia mengklaim telah sampai pada level ma'rifat dari hasil perenungannya sendiri tanpa ada bimbingan guru.“Tidak boleh begitu, berguru sendiri. Kalau memang tidak ada, (gurunya) itu pasti setan. Kami sedang mencari tahu apa motivnya," lanjutnya.
Khalik menduga, munculnya keyakinan itu bisa disebabkan karena adanya depresi yang mendalam. Dia pun berencana akan berdialog dengan Sulaiman untuk kembali meluruskan keyakinannya itu.
(nic)