Gambarkan Kekejaman Israel, Mahasiswa Surabaya Gelar Teater Ibu Bumi Palestina

Kamis, 20 Mei 2021 - 16:02 WIB
loading...
Gambarkan Kekejaman Israel, Mahasiswa Surabaya Gelar Teater Ibu Bumi Palestina
Mahasiswi FAI UMSurabaya aksi teaterikal bela Palestina di halaman kampus di Surabaya, Kamis (20/5/2021). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Puluhan mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya menggelar aksi teaterikal di pelataran kampus UMSurabaya, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Kalau Pendukung Palestina Kuat, Israel Main Petasan Saja Enggak Berani

Aksi yang bertajuk “Teater Ibu Bumi Palestina” tersebut, secara simbolik digambarkan kekejaman tentara zionis Israel terhadap masyarakat Palestina , khususnya terhadap kaum dengan kerentanan tinggi yakni perempuan dan anak-anak.

Baca juga: Kenakan Syal Atribut Palestina, Habib Rizieq Ditegur Majelis Hakim

Dekan Fakultas Agama Islam UMSurabaya, Thoat Stiawan mengatakan, melalui aksi ini, pihaknya mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk tidak tinggal diam, serta berperan aktif guna meredakan konflik yang terjadi.

Gambarkan Kekejaman Israel, Mahasiswa Surabaya Gelar Teater Ibu Bumi Palestina


"Selain itu, kami juga menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk bersatu mengutuk serta memutuskan hubungan bilateral dengan pemerintah Israel," tegasnya.

Selain aksi teatrikal, agenda tersebut juga diisi dengan pengumpulan donasi untuk disalurkan kepada masyarakat Palestina. Nantinya bantuan tersebut akan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) yang telah memiliki hubungan dengan Kementerian Kesehatan Palestina, sehingga dipastikan tidak akan salah sasaran.

Thoat menegaskan, bahwa apa yang terjadi di Palestina saat ini adalah konflik kemanusiaan. Sehingga pendekatan yang digunakan tidak cukup dengan pendekatan politik maupun agama. "Karena ini adalah konflik kemanusiaan, dan sisi humanisme menjadi pertimbangan utama bagaimana kita bersikap terhadap konflik ini," terangnya.

Menurut Thoat, wilayah Yerussalem sebagai kota suci tiga agama tidak semestinya dikotori dengan perang dan pertumpahan darah. Hal tersebut terbukti dengan adanya penolakan terhadap aksi Pemerintah Israel yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat dari negara, etnis maupun agama berbeda.

Hal tersebut menunjukkan bahwa solidaritas kemanusiaan yang dibangun telah menjebol sekat-sekat sektarian. Dan apabila solidaritas tersebut dipupuk dan diperkuat dengan baik harapannya dapat mewujudkan perdamaian abadi bagi masyarakat dunia," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4003 seconds (0.1#10.140)