Sepanjang Selasa-Rabu, 24 Kali Gempa Bumi Guncang Samosir

Rabu, 19 Mei 2021 - 10:53 WIB
loading...
Sepanjang Selasa-Rabu,...
Sepanjang Selasa-Rabu (18-19), wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, diguncang gempa bumi sebanyak 24 kali. Foto/BMKG
A A A
SAMOSIR - Sepanjang hari Selasa-Rabu (18-19/5/2021), wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, diguncang gempa bumi sebanyak 24 kali. Gempa tektonik paling dirasakan masyarakat terjadi dua kali, yakni Selasa (18/5/2021) pukul 19.14 WIB, dan pukul 20.12 WIB.



Gempa pukul 19.14 WIB bermagnitudo 3,5. Pusat gempa berada pada koordinat 2.62 Lintang Utara (LU), dan 98.75 Bujur Timur (BT). Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 km timur Samosir, di kedalaman 3 km.



Kemudian gempa pada pukul 20.12 WIB, bermagnitudo 2,2. Pusat gempa terletak pada koordinat 2.62 LU, dan 98.72 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km timur Samosir, pada kedalaman 1 km.



Endah Puspita Sari, Staf Inatews BBMKG Wilayah I Medan menerangkan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat dari kombinasi sesar lokal, dan Swarm atau aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi, serta berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal yang terjadi di Pulau Samosir.

"Guncangan gempa bumi itu dirasakan di Samosir II MMI atau getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat germpa bumi tersebut," terang Endah Puspita Sari, Rabu (19/5/2021).



Berdasarkan hasil analisa PGR 1 BBMKG Medan, ungkap Endah Puspita Sari, kejadian gempa bumi Samosir dari 23 Januari-19 Mei 2021 pukul 9.00 WIB tercatat sebanyak 184 kali kejadian gempa.

Variasi kejadian gempa bumi, sebut Endah Puspita Sari, dikategorikan dalam gempa dangkal dan sangat lokal. Istilah ini disebut dengan Swarm, yaitu frekuensi gempa yang sering terjadi dalam skala kecil. Berdasarkan sumber kegempaan Samosir itu, diasumsikan Dike Swarm. "Untuk itu, diperlukan kajian lebih lanjut. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak perlu panik," terangnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2757 seconds (0.1#10.140)