Hari Pertama Lebaran di Manado, Warga Gelar Tradisi Ziarah Kubur
loading...
A
A
A
Di sini juga terdapat makam dari ulama pejuang perang Cilegon, Banten 1888, Syech Mas M. Arsyad Thawil AlBantani yang wafat pada 19 Maret 1934. Arsyad Thawil adalah tokoh utama dalam Pertempuran Geger Cilegon 1888 (Perang Cilegon) dan dengan demikian menjadi ulama paling dicari oleh penjajah. Sebagai hasil pemberontakan, Belanda kemudian menangkap ulama-ulama Banten dan mengasingkan mereka. Arsyad Thawil kemudian dibuang ke Manado.
Di tempat pengasingannya ini, Arsyad Thawil kemudian mengajar di bidang ilmu pengetahuan Islam , dia juga dikenal sebagai salah satu penyebar agama Islam ke wilayah mayoritas Kristen di Indonesia. Bahkan, dia menikahi anak seorang pendeta yang telah masuk Islam, bernama Magdalena Runtu.
Sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar warga muslim di Kota Manado untuk melakukan ziarah kubur usai melaksanakan salat id. Hari pertama lebaran ini juga biasanya dimanfaatkan untuk silaturahmi dengan sanak saudara terlebih dahulu.
(eyt)