Pantau Takbiran dan Persiapan Salat Idul Fitri, Ini Temuan Wali Kota Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pantauan malam takbiran di Kota Surabaya masih terkendali. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya keliling ke masjid-masjid untuk memantau malam takbiran dan persiapan salat Idul Fitri 1442 hijriyah, Rabu (12/5/2021) malam.
Eri bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum, Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak Surabaya I Ketut Kasna Dedi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono beserta sejumlah Wakil Ketua DPRD Surabaya.
Awalnya, rombongan ini berkumpul di kediaman Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Surabaya. Mereka beranjak mengunjungi Masjid Roudhotul Musyawaroh Kemayoran Surabaya, kemudian ziarah dan doa bersama di Makam Sunan Ampel sekaligus mengecek Masjid Ampel, dilanjutkan ke Masjid Rahmat Jalan Kembang Kuning, lalu ke Masjid Al-Falah dan terakhir ke Masjid Al-Akbar.
Eri dan Forkopimda mengecek protokol kesehatan, memberikan thermogun dan power sprayer. Bahkan, dalam setiap kunjungannya ke masjid itu Eri menyampaikan bahwa akan ada personel Satpol PP dan Linmas yang akan membantu menjaga masjid, sehingga apabila masjid sudah penuh, pintu gerbangnya bisa langsung ditutup.
“Jadi, nanti akan ada teman Linmas dan Satpol PP serta jajaran dari Forkopimda yang ada di masing-masing masjid. Mereka nanti akan membantu, apabila masjidnya sudah penuh, bisa ditutup pintu gerbangnya, sehingga tidak ada luberan hingga ke jalan-jalan,” kata Eri.
Setelah ditutup itu, mereka nanti juga bisa memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa demi menjaga protokol kesehatan, jamaah masjid itu dibatasi 50 persen. Bahkan, nanti masyarakat juga diberi pengertian secara humanis dan diajak untuk bersama-sama menjaga Surabaya supaya tidak ada lonjakan lagi kasus COVID-19. “Mereka nanti akan diberitahu secara humanis, karena jangan sampai Surabaya semakin bertambah lagi kasus COVID-19,” ucapnya.
Eri juga mengajak dan meminta tolong kepada masyarakat Surabaya untuk menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur, Pangdam, dan Kapolda Jatim yang telah mengizinkan warga Surabaya untuk salat ied di masjid.“Saya nitip betul kepada warga Surabaya. Ayo dijaga amanah dan kepercayaan yang diberikan ini, karena ini berat, makanya saya sekali lagi nitip kepada warga ayo bersama-sama menjaga protokol kesehatan supaya tidak ada lonjakan kasus lagi di Surabaya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Rahmat yang sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya KH. Abdul Muhith Murtadho mengaku merasa terhormat karena masjidnya, Masjid Rahmat, sudah dikunjungi oleh Wali Kota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya. Bagi dia, ini langkah yang bagus dan luar biasa yang dilakukan oleh Wali Kota dan Forkopimda Surabaya.
“Ini bagus sekali beliau-beliau meninjau masjid-masjid besar di Surabaya. Mereka mengecek protokol kesehatannya juga, dan insyallah masjid-masjid terutama Masjid Rahmat sudah siap menjalankan protokol kesehatan pada saat salat ied besok,” katanya.
Eri bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum, Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak Surabaya I Ketut Kasna Dedi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono beserta sejumlah Wakil Ketua DPRD Surabaya.
Awalnya, rombongan ini berkumpul di kediaman Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Surabaya. Mereka beranjak mengunjungi Masjid Roudhotul Musyawaroh Kemayoran Surabaya, kemudian ziarah dan doa bersama di Makam Sunan Ampel sekaligus mengecek Masjid Ampel, dilanjutkan ke Masjid Rahmat Jalan Kembang Kuning, lalu ke Masjid Al-Falah dan terakhir ke Masjid Al-Akbar.
Eri dan Forkopimda mengecek protokol kesehatan, memberikan thermogun dan power sprayer. Bahkan, dalam setiap kunjungannya ke masjid itu Eri menyampaikan bahwa akan ada personel Satpol PP dan Linmas yang akan membantu menjaga masjid, sehingga apabila masjid sudah penuh, pintu gerbangnya bisa langsung ditutup.
“Jadi, nanti akan ada teman Linmas dan Satpol PP serta jajaran dari Forkopimda yang ada di masing-masing masjid. Mereka nanti akan membantu, apabila masjidnya sudah penuh, bisa ditutup pintu gerbangnya, sehingga tidak ada luberan hingga ke jalan-jalan,” kata Eri.
Setelah ditutup itu, mereka nanti juga bisa memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa demi menjaga protokol kesehatan, jamaah masjid itu dibatasi 50 persen. Bahkan, nanti masyarakat juga diberi pengertian secara humanis dan diajak untuk bersama-sama menjaga Surabaya supaya tidak ada lonjakan lagi kasus COVID-19. “Mereka nanti akan diberitahu secara humanis, karena jangan sampai Surabaya semakin bertambah lagi kasus COVID-19,” ucapnya.
Eri juga mengajak dan meminta tolong kepada masyarakat Surabaya untuk menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur, Pangdam, dan Kapolda Jatim yang telah mengizinkan warga Surabaya untuk salat ied di masjid.“Saya nitip betul kepada warga Surabaya. Ayo dijaga amanah dan kepercayaan yang diberikan ini, karena ini berat, makanya saya sekali lagi nitip kepada warga ayo bersama-sama menjaga protokol kesehatan supaya tidak ada lonjakan kasus lagi di Surabaya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Rahmat yang sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya KH. Abdul Muhith Murtadho mengaku merasa terhormat karena masjidnya, Masjid Rahmat, sudah dikunjungi oleh Wali Kota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya. Bagi dia, ini langkah yang bagus dan luar biasa yang dilakukan oleh Wali Kota dan Forkopimda Surabaya.
“Ini bagus sekali beliau-beliau meninjau masjid-masjid besar di Surabaya. Mereka mengecek protokol kesehatannya juga, dan insyallah masjid-masjid terutama Masjid Rahmat sudah siap menjalankan protokol kesehatan pada saat salat ied besok,” katanya.
(don)