Ganjar Elektabilitasnya Tinggi, Bambang Pacul: Tak Jadi Jaminan Dapat Rekomendasi PDIP
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo termasuk tinggi elektabilitasnya dalam survei sejumlah lembaga dan masuk sejumlah nama potensial untuk menjadi capres pada 2024 . Meski demikian, PDIP menganggap elektabilitas tinggi menurut lembaga survei belum mencerminkan kondisi sebenarnya saat ini.
Baca juga: Langkah Gibran Kembalikan Uang Pungli Usik Dukungan Jawara Survei Capres
Elektabilitas yang tinggi tersebut juga tidak menjadi jaminan memperoleh rekomendasi PDIP untuk maju Pilpres 2024. Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto menyebut elektabilitas Ganjar yang tinggi menurut lembaga survei hanyalah buah dari pemberitaan.
Baca juga: Refly Harun: Parpol Hanya Menggantungkan Kehendak Ketua Umum dalam Memilih Capres
Pemberitaan tersebut kemudian diramaikan, dibaca orang, disebarkan melalui media sosial (medsos) sehingga menghasilkan popularitas dan elektabilitas.
“Itu hanya buah dari sebuah news, pemberitaan. News ini dimension, ada yang mengutip, diramaikan, kemudian dibaca orang, jadi news, mention, reach (jangkauan), kemudian menghasilkan popularity (popularitas), dan elektabilitas (elektabilitas),” katanya di kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhaen, Semarang, Selasa (11/5/2021) malam.
Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul ini menambahkan, pemberitaan-pemberitaan tersebut kemudian disebarkan melalui sosial media (sosmed), sehingga banyak dibaca.
Dia menyebut hal itu merupakan jurus umum yang biasa dipakai dan merupakan bentuk perang udara. Nah, Perang udara tersebut hanyalah salah satu titik dari pertempuran politik.
“Pun belum perang, news-nya juga bukan news substansi, hanya soal siapa dan peristiwa. Contoh, tidur di gerbong jadi berita, main barongsai jadi berita, datang ke suatu tempat marah-marah jadi berita,” kata Ketua DPD PDIP Jateng ini.
Dia mengatakan, dalam pertempuran politik juga dibutuhkan perang darat. Saat ini perang darat belum dilakukan karena belum ada calon presiden (capres) yang secara tegas menyatakan maju.
“Ada nggak perang artileri, perang infanteri nggak ada, pasukan yang bergerak serempak, seragam, melaksanakan tugas-tugas khusus nggak ada. Perang darat nggak ada,” tegas Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI ini.
Sehingga dia menyebut elektabilitas saat ini belum penting atau tidak penting. Dikatakannya, modal elektabilitas versi lembaga survei tersebut tidak menjadi jaminan memperoleh rekomendasi.
“Kalau atas dasar elektabilitas hari ini, kemudian memaksa ketua umum kami untuk mendapatkan rekomendasi, itu salah makan obat,” ungkapnya.
Sebelumnya, nama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo disebut masuk di urutan atas capres 2024 menurut sejumlah lembaga survei. Nama lain yang muncul di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Baca juga: Langkah Gibran Kembalikan Uang Pungli Usik Dukungan Jawara Survei Capres
Elektabilitas yang tinggi tersebut juga tidak menjadi jaminan memperoleh rekomendasi PDIP untuk maju Pilpres 2024. Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto menyebut elektabilitas Ganjar yang tinggi menurut lembaga survei hanyalah buah dari pemberitaan.
Baca juga: Refly Harun: Parpol Hanya Menggantungkan Kehendak Ketua Umum dalam Memilih Capres
Pemberitaan tersebut kemudian diramaikan, dibaca orang, disebarkan melalui media sosial (medsos) sehingga menghasilkan popularitas dan elektabilitas.
“Itu hanya buah dari sebuah news, pemberitaan. News ini dimension, ada yang mengutip, diramaikan, kemudian dibaca orang, jadi news, mention, reach (jangkauan), kemudian menghasilkan popularity (popularitas), dan elektabilitas (elektabilitas),” katanya di kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhaen, Semarang, Selasa (11/5/2021) malam.
Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul ini menambahkan, pemberitaan-pemberitaan tersebut kemudian disebarkan melalui sosial media (sosmed), sehingga banyak dibaca.
Dia menyebut hal itu merupakan jurus umum yang biasa dipakai dan merupakan bentuk perang udara. Nah, Perang udara tersebut hanyalah salah satu titik dari pertempuran politik.
“Pun belum perang, news-nya juga bukan news substansi, hanya soal siapa dan peristiwa. Contoh, tidur di gerbong jadi berita, main barongsai jadi berita, datang ke suatu tempat marah-marah jadi berita,” kata Ketua DPD PDIP Jateng ini.
Dia mengatakan, dalam pertempuran politik juga dibutuhkan perang darat. Saat ini perang darat belum dilakukan karena belum ada calon presiden (capres) yang secara tegas menyatakan maju.
“Ada nggak perang artileri, perang infanteri nggak ada, pasukan yang bergerak serempak, seragam, melaksanakan tugas-tugas khusus nggak ada. Perang darat nggak ada,” tegas Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI ini.
Sehingga dia menyebut elektabilitas saat ini belum penting atau tidak penting. Dikatakannya, modal elektabilitas versi lembaga survei tersebut tidak menjadi jaminan memperoleh rekomendasi.
“Kalau atas dasar elektabilitas hari ini, kemudian memaksa ketua umum kami untuk mendapatkan rekomendasi, itu salah makan obat,” ungkapnya.
Sebelumnya, nama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo disebut masuk di urutan atas capres 2024 menurut sejumlah lembaga survei. Nama lain yang muncul di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
(shf)