Soal Pembagian Bingkisan Sembako untuk Janda-Janda, Ini Kata Ketua LBH Petir Jateng

Rabu, 12 Mei 2021 - 10:30 WIB
loading...
Soal Pembagian Bingkisan Sembako untuk Janda-Janda, Ini Kata Ketua LBH Petir Jateng
Sedikitnya 120 paket bingkisan dibagikan kepada kaum duafa menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H. Paket sembako itu diharapkan bisa membantu masyarakat ekonomi lemah. Foto SINDOnews
A A A
SEMARANG - Sedikitnya 120 paket bingkisan dibagikan kepada kaum duafa menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H. Paket sembako itu diharapkan bisa membantu masyarakat ekonomi lemah untuk merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa Ramadan.

Namun, menjadi bingung ketika harus memilih mana yang harus diprioritaskan untuk mendapatkan sembako, apakah jada muda atau janda tua. “Lebih indah ngopeni janda-janda tua miskin dibanding janda-janda muda. Yang tua pasti fokus mendoakan hidup saya menjadi berkah. Nah kalau janda muda, ceritanya berbeda, bisa jatuh cinta...haha," kelakar Ketua LBH Penyambung Titipan Rakyat (Petir) Jawa Tengah, Zainal Petir, Rabu (12/5/2021).

Komisioner Komisi Informasi Jateng itu menambahkan, pembagian bingkisan dilakukan di Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara, Kota Semarang. Ratusan warga yang terdiri janda tua, tukang becak, dan tukang sampah mengantre demi mendapatkan paket sembako.

“LBH Petir adalah lembaga yang bergerak di bidang advokasi kebijakan publik dan pendampingan rakyat miskin. Salah satu kegiatannya ya seperti ini, menyalurkan dan memberikan bantuan paket sembako kepada mereka yang kurang mampu,” katanya.

“Apa yang saya lakukan ini sifatnya menginisiasi para dermawan, para orang kaya, dan masyarakat luas yang memiliki rezeki lebih untuk disedekahkan kepada kaum duafa. Piye carane memikirkan nasib janda-janda tua yang miskin dan tidak ada yang memikirkan mereka. Khusus janda tua selain sembako juga dikasih uang buat nginang,” lanjutnya.

Penasihat Pedagang kaki Lima (PKL) Kokrosono dan Pasar Burung Semarang itu kemudian mengambil sampel satu RW, yakni RW 6 Kelurahan Bulu Lor. “Di RW 6 ada 70 lebih, saya ambil 60 orang yang benar-benar tidak mampu. Sebab masih ada tukang becak dan tukang sampah yang setiap hari mengais rezeki di Kelurahan Bulu Lor,” pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)