Klaster Rokok Tulungagung Membuat Positif COVID-19 Kediri Jadi 74
loading...
A
A
A
KEDIRI - Sebanyak 18 warga Kabupaten Kediri, dengan 13 di antaranya klaster buruh pabrik rokok Tulungagung, dinyatakan positif COVID-19. Hingga Jumat (22/5/2020), jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, melonjak menjadi 74 orang.
(Baca juga: Cantiknya Perawat COVID-19 yang Kenakan Pakaian Dalam dengan APD Transparan )
"Hari ini terdapat 18 kasus tambahan terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Ahmad Chotib, juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri, dalam keterangan rilisnya Jumat (22/5/2020) malam.
Dari hasil tracing petugas, 13 dari 18 orang yang swab testnya positif COVID-19 tersebut merupakan buruh pabrik rokok Mustika Kabupaten Tulungagung. Jumlah klaster rokok Tulungagung terus bertambah.
Sebelumnya 14 warga Kabupaten Kediri, yang juga klaster rokok Tulungagung, juga dinyatakan positif Covid-19. Dalam keterangan rilis Jumat (22/5/2020) juga disebutkan, sebanyak 13 pasien positif baru tersebut tersebar di enam kecamatan.
Di antaranya di Kecamatan Semen, Kecamatan Kandat, Kecamatan Wates, Kecamatan Kras, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Ngasem. Dengan pengawasan ketat petugas medis, kata Ahmad Chotib, pasien menjalani isolasi mandiri.
"Selain diisolasi di rumah karantina di desa, ada yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing masing," terang Ahmad Chotib. Dalam 18 kasus baru ini juga disebutkan klaster rokok Tulungagung, telah menulari warga Kabupaten Kediri lainnya.
Dari 18 pasien baru di luar 13 klaster rokok, terdapat tiga pasien positif COVID-19 karena tertular klaster rokok Tulungagung. "Sebanyak 3 kasus mempunyai keterkaitan (tertular) dengan klaster rokok Tulungagung," tambah Ahmad Chotib.
Sedangkan dua kasus positif baru lainnya merupakan klaster lain, dimana salah satunya berdomisili di Surabaya. Dalam kesempatan itu Ahmad Chotib juga mengatakan, satu pasien asal Kecamatan Pare telah sembuh.
Hasil swab test pasien yang menjalani isolasi mandiri di Surabaya tersebut telah dinyatakan negatif. "Hasil pemeriksaan laboratorium hasil swabnya yang sebelumnya positif sudah terkonfirmasi negatif," pungkas Ahmad Chotib.
Seperti diketahui, selain di Kabupaten Kediri, jumlah kasus positif COVID-19 yang berasal dari klaster rokok Tulungagung, juga ditemukan di wilayah Kota Kediri. Tercatat ada 16 orang buruh rokok Tulungagung asal Kota Kediri yang swab testnya terkonfirmasi positif COVID-19.
(Baca juga: Cantiknya Perawat COVID-19 yang Kenakan Pakaian Dalam dengan APD Transparan )
"Hari ini terdapat 18 kasus tambahan terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Ahmad Chotib, juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri, dalam keterangan rilisnya Jumat (22/5/2020) malam.
Dari hasil tracing petugas, 13 dari 18 orang yang swab testnya positif COVID-19 tersebut merupakan buruh pabrik rokok Mustika Kabupaten Tulungagung. Jumlah klaster rokok Tulungagung terus bertambah.
Sebelumnya 14 warga Kabupaten Kediri, yang juga klaster rokok Tulungagung, juga dinyatakan positif Covid-19. Dalam keterangan rilis Jumat (22/5/2020) juga disebutkan, sebanyak 13 pasien positif baru tersebut tersebar di enam kecamatan.
Di antaranya di Kecamatan Semen, Kecamatan Kandat, Kecamatan Wates, Kecamatan Kras, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Ngasem. Dengan pengawasan ketat petugas medis, kata Ahmad Chotib, pasien menjalani isolasi mandiri.
"Selain diisolasi di rumah karantina di desa, ada yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing masing," terang Ahmad Chotib. Dalam 18 kasus baru ini juga disebutkan klaster rokok Tulungagung, telah menulari warga Kabupaten Kediri lainnya.
Dari 18 pasien baru di luar 13 klaster rokok, terdapat tiga pasien positif COVID-19 karena tertular klaster rokok Tulungagung. "Sebanyak 3 kasus mempunyai keterkaitan (tertular) dengan klaster rokok Tulungagung," tambah Ahmad Chotib.
Sedangkan dua kasus positif baru lainnya merupakan klaster lain, dimana salah satunya berdomisili di Surabaya. Dalam kesempatan itu Ahmad Chotib juga mengatakan, satu pasien asal Kecamatan Pare telah sembuh.
Hasil swab test pasien yang menjalani isolasi mandiri di Surabaya tersebut telah dinyatakan negatif. "Hasil pemeriksaan laboratorium hasil swabnya yang sebelumnya positif sudah terkonfirmasi negatif," pungkas Ahmad Chotib.
Seperti diketahui, selain di Kabupaten Kediri, jumlah kasus positif COVID-19 yang berasal dari klaster rokok Tulungagung, juga ditemukan di wilayah Kota Kediri. Tercatat ada 16 orang buruh rokok Tulungagung asal Kota Kediri yang swab testnya terkonfirmasi positif COVID-19.
(eyt)