9 TKI Blitar Positif COVID-19, Sebagian Pilih Pulang Mandiri
loading...
A
A
A
BLITAR - Jumlah total tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Blitar yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak sembilan orang. Beberapa di antaranya berstatus TKI mandiri, atau pulang sendiri dari Surabaya tanpa ikut fasilitas penjemputan pemerintah.
"Iya (sembilan TKII positif) itu dengan yang mandiri," ujar Juru Bicara Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, Selasa (11/5/2021). Sembilan orang TKI positif COVID-19 tersebut di antaranya warga Kecamatan Srengat, Kecamatan Bakung, Gandusari, Kecamatan Garum dan Kecamatan Wonotirto.
Dua TKI yang datang dari Negara Singapura lolos pemeriksaan di bandara. Di asrama haji Sukolilo Surabaya, keduanya juga terdeteksi negatif. Saat di swab petugas kesehatan Kabupaten Blitar, keduanya dinyatakan positif.
Sementara sepanjang 9-24 April, jumlah TKI yang tiba di Kabupaten Blitar sebanyak 197 orang. Pada 30 April menyusul pulang 8 orang. Kemudian 1 Mei 12 orang dan 2 Mei sebanyak 58 orang. Jumlah total hingga 6 Mei sebanyak 445 TKI.
Mereka sebagian besar datang dari Negara Hongkong, Malaysia dan Singapura. Pemkab Blitar merogoh anggaran Rp290 juta untuk menyewa dua hotel sebagai tempat isolasi TKI. Isolasi di hotel yang berada di wilayah Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Wlingi diperuntukkan TKI sehat.
"Karenanya yang positif langsung diisolasi di gedung LEC Garum," papar Eko. Informasi yang dihimpun, dari sembilan TKI yang positif, tiga diantaranya dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang. Sisanya masih menjalani isolasi di gedung LEC Garum.
Eko juga memastikan hingga saat ini belum ada TKI yang datang dari Negara India. Termasuk dari Palestina dan Filiphina untuk sementara belum ada. "Tidak ada TKI yang baru datang dari India," pungkas Eko. Sementara tercatat hingga 11 Mei 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 5.465 kasus.
Perinciannya, 4.779 orang sembuh, 540 orang meninggal dunia, 79 menjalani perawatan di rumah sakit, 14 orang diisolasi di gedung isolasi dan 3 orang menjalani isolasi mandiri.
"Iya (sembilan TKII positif) itu dengan yang mandiri," ujar Juru Bicara Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, Selasa (11/5/2021). Sembilan orang TKI positif COVID-19 tersebut di antaranya warga Kecamatan Srengat, Kecamatan Bakung, Gandusari, Kecamatan Garum dan Kecamatan Wonotirto.
Dua TKI yang datang dari Negara Singapura lolos pemeriksaan di bandara. Di asrama haji Sukolilo Surabaya, keduanya juga terdeteksi negatif. Saat di swab petugas kesehatan Kabupaten Blitar, keduanya dinyatakan positif.
Sementara sepanjang 9-24 April, jumlah TKI yang tiba di Kabupaten Blitar sebanyak 197 orang. Pada 30 April menyusul pulang 8 orang. Kemudian 1 Mei 12 orang dan 2 Mei sebanyak 58 orang. Jumlah total hingga 6 Mei sebanyak 445 TKI.
Mereka sebagian besar datang dari Negara Hongkong, Malaysia dan Singapura. Pemkab Blitar merogoh anggaran Rp290 juta untuk menyewa dua hotel sebagai tempat isolasi TKI. Isolasi di hotel yang berada di wilayah Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Wlingi diperuntukkan TKI sehat.
"Karenanya yang positif langsung diisolasi di gedung LEC Garum," papar Eko. Informasi yang dihimpun, dari sembilan TKI yang positif, tiga diantaranya dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang. Sisanya masih menjalani isolasi di gedung LEC Garum.
Eko juga memastikan hingga saat ini belum ada TKI yang datang dari Negara India. Termasuk dari Palestina dan Filiphina untuk sementara belum ada. "Tidak ada TKI yang baru datang dari India," pungkas Eko. Sementara tercatat hingga 11 Mei 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 5.465 kasus.
Perinciannya, 4.779 orang sembuh, 540 orang meninggal dunia, 79 menjalani perawatan di rumah sakit, 14 orang diisolasi di gedung isolasi dan 3 orang menjalani isolasi mandiri.
(shf)