PSEL Benowo Mau Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Kehebatannya

Senin, 03 Mei 2021 - 19:08 WIB
loading...
PSEL Benowo Mau Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Kehebatannya
PSEL Benowo, Surabaya, Jatim akan diresmikan Presiden Jokowi dan menjadi role model pengelolaan sampah di Indonesia. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo, Surabaya , Jatim akan menjadi role model pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Indonesia. Rencananya, PSEL mau diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat sebagai bagian dari perkembangan kelistrikan mandiri di Indonesia.

Baca juga: Serbuan 'Monster' Laut Paksa Korsel Matikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengecek beberapa ruangan operasional sebelum diresmikan presiden. Beberapa cat yang sudah pudar atau mengelupas di sejumlah ruangan langsung diminta untuk dicat kembali. Lantai yang kelihatan kotor juga langsung diminta untuk segera dibersihkan.

Baca juga: Nekat Masuk Surabaya saat Larangan Mudik, Siap-siap Rogoh Kocek Rp1,5 Juta

“Saya cek kesiapannya, karena pada 6 Mei 2021 diresmikan oleh Pak Presiden sebagai pengolahan sampah pertama dengan kapasitas listrik terbesar di Indonesia,” kata Eri, Senin (3/5/2021).

Ia melanjutkan, semua sistem sudah berjalan dengan baik di PSEL Benowo itu. Meski begitu, ia mengaku sudah menyampaikan beberapa hal kecil yang harus diperbaiki lagi, seperti catnya yang sudah mulai kusam dan ada beberapa tempat yang masih kotor.

“Semuanya sudah berjalan dengan baik. Tadi boilernya dan turbinnya berjalan dengan baik. Alhamdulillah sudah berjalan seperti biasa, tadi saya juga ngecek tempat pemilihannya seperti apa, jangan sampai ada yang kurang, tapi alhamdulillah sesuai dengan apa yang ada di kontrak, sehingga ini tinggal persiapan diresmikan oleh Pak Presiden,” imbuhnya.

Menurutnya, pengolahan sampah menjadi listrik itu sudah berjalan dengan baik selama ini. Bahkan, saat ini sudah bisa menghasilkan listrik 11 megawatt dari pengolahan 1.000 ton perhari. “Jadi, di dalam kontrak itu 1000 ton perhari harus bisa diolah menjadi listrik, tentu ini sangat bermanfaat bagi warga,” ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2207 seconds (0.1#10.140)