Takjil Maut Gemparkan Bantul, Polisi Butuh 4 Hari untuk Tangkap Wanita Cantik Ini
loading...
A
A
A
BANTUL - Satreskrim Polres Bantul, bekerja cepat mengungkap kasus kematian Naba Faiz Prasetyo (10) warga Dusun Salakan, Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, akibat takjil yang mengandung sianida . Untuk menangkap pelaku polisi hanya buruh waktu empat hari.
"Di awal penyelidikan, kita langsung meminta keterangan saksi-saksi. Lima saksi kita periksa termasuk CCTV di sekitar lokasi," terang Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Burkan Rudi Satria kepada wartawan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Dijelaskannya berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut, mengerucut pada pegawai salon kecantikan di wilayah Potorono, Banguntapan, Bantul. Kemudian pada Jumat (30/4/2021) lalu, pelaku berhasil ditangkap . "Jadi kita butuh waktu empat hari untuk menangkap pelaku, sejak Senin (26/4/2021) saat kita mulai lakukan penyelidikan," ulasnya.
Tersangka NA (25) pun tidak bisa berkutik begitu diamankan petugas. Dia kemudian digelandang ke Mapolres Bantul, untuk dimintai keterangan. Bahkan perempuan asli Majalengka, Jawa Barat ini, hanya bisa tertunduk saat dibawa petugas untuk agenda konferensi pers.
Rasa sesal seakan terus menghinggapinya, begitu takjil maut berupa sate dengan bumbu yang dicampur kalium sianida justru salah sasaran. Sedianya paket takjil maut bakal diberikan kepada kekasih yang mengecewakannya seorang anggota polisi berinisial T.
Dia sakit hati dengan polisi yang bertugas di Polresta Yogyakarta tersebut, karena memilih menikah dengan perempuan lain. Namun oleh istri T, takjil ditolak dan diberikan kepada Bandiman si tukang ojek online yang diminta mengirimkan paket tersebut.
Mendapatkan paket Bandiman pun bergegas pulang untuk disantap bersama istri dan kedua anaknya. Namun paket tersebut justru berujung pada kematian anak keduanya Naba, akibat kuatnya racun sianida dalam makanan bumbu sate tersebut.
"Di awal penyelidikan, kita langsung meminta keterangan saksi-saksi. Lima saksi kita periksa termasuk CCTV di sekitar lokasi," terang Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Burkan Rudi Satria kepada wartawan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Dijelaskannya berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut, mengerucut pada pegawai salon kecantikan di wilayah Potorono, Banguntapan, Bantul. Kemudian pada Jumat (30/4/2021) lalu, pelaku berhasil ditangkap . "Jadi kita butuh waktu empat hari untuk menangkap pelaku, sejak Senin (26/4/2021) saat kita mulai lakukan penyelidikan," ulasnya.
Tersangka NA (25) pun tidak bisa berkutik begitu diamankan petugas. Dia kemudian digelandang ke Mapolres Bantul, untuk dimintai keterangan. Bahkan perempuan asli Majalengka, Jawa Barat ini, hanya bisa tertunduk saat dibawa petugas untuk agenda konferensi pers.
Rasa sesal seakan terus menghinggapinya, begitu takjil maut berupa sate dengan bumbu yang dicampur kalium sianida justru salah sasaran. Sedianya paket takjil maut bakal diberikan kepada kekasih yang mengecewakannya seorang anggota polisi berinisial T.
Dia sakit hati dengan polisi yang bertugas di Polresta Yogyakarta tersebut, karena memilih menikah dengan perempuan lain. Namun oleh istri T, takjil ditolak dan diberikan kepada Bandiman si tukang ojek online yang diminta mengirimkan paket tersebut.
Mendapatkan paket Bandiman pun bergegas pulang untuk disantap bersama istri dan kedua anaknya. Namun paket tersebut justru berujung pada kematian anak keduanya Naba, akibat kuatnya racun sianida dalam makanan bumbu sate tersebut.
(eyt)