Kisah Syodanco Soeprijadi, Sebelum Lenyap Sempat Sembunyi di Rumah Mbah Syiroj Blitar

Minggu, 02 Mei 2021 - 05:09 WIB
loading...
A A A
"Mbah Syiroj kemudian ditangkap Jepang," tutur Nuh. Sebelum dijebloskan ke dalam penjara Blitar selama tujuh bulan, Mbah Siraj mengalami serangkaian penyiksaan. Ia dipaksa membuka mulut ke mana Syodanco Soeprijadi bersembunyi. Irvan Fauzi, cucu Mbah Syiroj yang lain menuturkan, karena marah, Jepang mengikat tangan dan kaki kakeknya di kendaraan, dan lalu ditarik.

"Kemudian juga dicekoki minum air sabun," tutur Irvan yang masih merasa ngeri membayangkan kekejaman Jepang. Mbah Syiroj tetap hidup dan tetap mengaku tidak tahu dengan keberadaan Soeprijadi. Mbah Syiroj sempat dilepas sebentar, namun Jepang kembali menangkapnya. Mbah Syiroj dijebloskan di penjara Kalisosok, Surabaya.

Di bulan ramadhan. Sehari sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan dwi tunggal Soekarno-Hatta, Mbah Syiroj wafat. Jenazahnya dimakamkan di TPU Jarak, Surabaya. Pada tahun 2004, melalui prosesi militer kenegaraan, jenazah Mbah Syiroj dipindah ke Desa Krenceng.

Makam Mbah Syiroj berada di belakang masjid Baitul Yaqin. Pada batu nisannya bertuliskan Pahlawan Perintis Kemerdekaan serta terpasang plakat logam bendera merah putih. "Dengan status suaminya pahlawan perintis kemerdekaan, mbah putri (Siti Fatimah) sebelum meninggal menerima pensiunan dari negara," pungkas Irvan.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0825 seconds (0.1#10.140)