Jumlah Kasus COVID-19 Klaster Takziah di Sragen Bertambah, 1 Tewas
loading...
A
A
A
SRAGEN - Sebanyak 21 warga Desa Jetis, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dinyatakan positif COVID-19 . Kasus positif COVID-19 dari klaster takziah di desa tersebut terus bertambah, setelah sebelumnya sudah ada 17 orang yang positif COVID-19 , dan satu di antaranya meninggal dunia.
Menurut Camat Sambirejo, Kabupaten Sragen, Didik Purwanto jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster takziah di Dukuh Sambilenguk RT 6, dan RT 7 bertambah 21 orang. "Adanya tambahan ini, total warga yang positif COVID-19 mencapai 38 orang," tuturnya.
Hasil swab dari 80 orang itu baru diumumkan. Sekarang 38 warga yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri. Didik memastikan kebutuhan logistik warga satu kampung di Sragen itu ditopang oleh warga sekitarnya. "Atas dasar kemanusiaan, mereka bergotong royong menyediakan kebutuhan logistik untuk warga yang menjalani isolasi mandiri," terangnya.
Sementara warga yang negatif COVID-19 di klaster takziah ini, juga dipisahkan dari warga yang telah dinyatakan positif COVID-19 . Apabila antara warga yang positif dan negatif COVID-19 dicampur dalam satu rumah, dikhawatirkan penularannya semakin tidak terkendali.
Didik menambahkan, telah memerintahkan pembukaan posko COVID-19 di Dukuh Sambilenguk, untuk melayani masyarakat setiap hari selama 24 jam. Semua jalan menuju Dukuh Sambilenguk, sudah ditutup warga. Selain warga setempat, tidak diperkenankan masuk pedukuhan.
Sementara itu menurut Kepala Puskesmas Sambirejo, Wisnu Retnaningtyas, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, berencana membuka posko kesehatan di Dukuh Sambilenguk. Langkah ini dilakukan demi memaksimalkan layanan kesehatan untuk warga satu kampung tersebut.
"Sekarang posko PPKM Mikro di Desa Jetis sudah kami aktifkan, untuk melayani masyarakat setiap hari selama 24 jam. Selain untuk mengantisipasi keluhan warga, posko juga kami jadikan untuk memantau pemudik," tegasnya.
Wisnu berharap masyarakat harus sadar dengan protokol kesehatan , untuk menjaga kesehatan masing-masing. Yakni mulai dari memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Ketua RT 7 Dukuh Sambilenguk, Sularto menyebutkan, bantuan susu, makanan, hand sanitizer, dan obat-obatan akan langsung dibagikan kepada warga terpapar COVID-19 , karena klaster takziah. "Kami pastikan 38 warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 , dalam kondisi sehat. Mereka tetap melaksanakan protokol kesehatan," tegasnya.
Penularan COVID-19 dari klaster takziah, terjadi pada awal pekan ini. Satu orang warga di Desa Jetis, dikabarkan meninggal dalam kondisi positif COVID-19 . Dampaknya, 38 warga lainnya yang turut dalam takziah tersebut positif COVID-19 , dan pedukuhan ini ditutup selama 14 hari.
Menurut Camat Sambirejo, Kabupaten Sragen, Didik Purwanto jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster takziah di Dukuh Sambilenguk RT 6, dan RT 7 bertambah 21 orang. "Adanya tambahan ini, total warga yang positif COVID-19 mencapai 38 orang," tuturnya.
Hasil swab dari 80 orang itu baru diumumkan. Sekarang 38 warga yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri. Didik memastikan kebutuhan logistik warga satu kampung di Sragen itu ditopang oleh warga sekitarnya. "Atas dasar kemanusiaan, mereka bergotong royong menyediakan kebutuhan logistik untuk warga yang menjalani isolasi mandiri," terangnya.
Sementara warga yang negatif COVID-19 di klaster takziah ini, juga dipisahkan dari warga yang telah dinyatakan positif COVID-19 . Apabila antara warga yang positif dan negatif COVID-19 dicampur dalam satu rumah, dikhawatirkan penularannya semakin tidak terkendali.
Didik menambahkan, telah memerintahkan pembukaan posko COVID-19 di Dukuh Sambilenguk, untuk melayani masyarakat setiap hari selama 24 jam. Semua jalan menuju Dukuh Sambilenguk, sudah ditutup warga. Selain warga setempat, tidak diperkenankan masuk pedukuhan.
Sementara itu menurut Kepala Puskesmas Sambirejo, Wisnu Retnaningtyas, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, berencana membuka posko kesehatan di Dukuh Sambilenguk. Langkah ini dilakukan demi memaksimalkan layanan kesehatan untuk warga satu kampung tersebut.
"Sekarang posko PPKM Mikro di Desa Jetis sudah kami aktifkan, untuk melayani masyarakat setiap hari selama 24 jam. Selain untuk mengantisipasi keluhan warga, posko juga kami jadikan untuk memantau pemudik," tegasnya.
Wisnu berharap masyarakat harus sadar dengan protokol kesehatan , untuk menjaga kesehatan masing-masing. Yakni mulai dari memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Ketua RT 7 Dukuh Sambilenguk, Sularto menyebutkan, bantuan susu, makanan, hand sanitizer, dan obat-obatan akan langsung dibagikan kepada warga terpapar COVID-19 , karena klaster takziah. "Kami pastikan 38 warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 , dalam kondisi sehat. Mereka tetap melaksanakan protokol kesehatan," tegasnya.
Penularan COVID-19 dari klaster takziah, terjadi pada awal pekan ini. Satu orang warga di Desa Jetis, dikabarkan meninggal dalam kondisi positif COVID-19 . Dampaknya, 38 warga lainnya yang turut dalam takziah tersebut positif COVID-19 , dan pedukuhan ini ditutup selama 14 hari.
(eyt)