Larangan Mudik, Taman Kota dan KBS Bisa Jadi Obat Penawar Kejenuhan

Selasa, 27 April 2021 - 15:02 WIB
loading...
Larangan Mudik, Taman Kota dan KBS Bisa Jadi Obat Penawar Kejenuhan
Larangan Mudik, Taman Kota dan KBS Bisa Jadi Obat Penawar Kejenuhan. Foto/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Adanya larangan mudik ke kampung halaman memang menjadi kesedihan tersendiri. Namun, larangan itu memang dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19.

Bagi masyarakat urban yang tak mudik, mereka masih tetap bisa menikmati liburan menyenangkan dengan protokol kesehatan yang ketat di Kota Pahlawan.

Untuk mengurangi kebosanan, ada beberapa alternatif pilihan yang bisa didatangi untuk menghabiskan waktu liburan. Salah satunya adalah taman kota, museum dan Kebun Bintang Surabaya (KBS).

Untuk bisa menikmati liburan di sana memang dibatasi. Dalam sehari jumlah pengunjung tidak boleh berlebih.

warga yang hendak berkunjung dapat memesan tiket secara online melalui website https://tiketwisata.surabaya.go.id. Di website tersebut, pengunjung dapat memilih waktu yang telah ditentukan oleh petugas.

Enam museum yang dibuka intuk umum diantaranya yakni Museum Surabaya, Museum W.R. Soepratman, Museum H.O.S. Tjokroaminoto, Museum Dr Soetomo, Museum Pendidikan, Museum Sepuluh Nopember dan area Lapangan Tugu Pahlawan.

Sementara untuk taman, setidaknya ada delapan yang sudah dibuka untuk umum. Delapan taman aktif yang dibuka ini, terdiri dari Taman Pelangi, Taman Harmoni, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman PUPR, Taman Sejarah, Taman Prestasi, Taman Flora Bratang, dan Taman Cahaya. Namun, tidak memungkinan ke depannya taman-taman yang lain akan menyusul dibuka.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menuturkan, bagi para pengunjung yang masuk akan dilakukan pengetatan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) tinggi.

Setiap pengunjung diwajibkan memakai masker, menjaga jarak dan tidak bergerombol. Bahkan, pemkot juga membatasi jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas taman.

"Bagaimana nanti prokes kita jaga. Jadi (jalurnya) one way, masuknya lewat pintu mana, dia (pengunjung) harus keluar lewat pintu mana," katanya, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Kapasitas Overload, Anggota Komisi III DPR RI Dukung Perluasan Rutan Medaeng

Ia melanjutkan, untuk waktu juga dibatasi dengan ketat. Selama beberapa pekan ini taman-taman hanya dibuka pukul 06.00-11.00 Wib. Sehingga jumlah pengunjung yang masuk tidak banyak.

Baca juga: Ketua Lesbumi PBNU Wafat, Semasa Hidup Dikenal Sebagai Begawan Sejarah NU

Dengan jumlah yang terbatas serta pemesanan tiket melalui online, maka pembludakan warga terus ditekan dan dijaga protokol kesehatannya. Sementara warga masih berkesempatan untuk menikmati hari di tempat wisata.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)