Arief Rosyid Kunjungi Masjid Percontohan Pemulihan Ekonomi di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia , Arief Rosyid Hasan berkunjung ke Masjid Shiratal Mustaqim Makassar, Senin (26/4). Masjid yang berada di lorong Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate ini dikunjungi karena memiliki Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) yang dikelola secara mandiri.
Dalam kunjungannya, Arief berharap agar seluruh masjid yang ada di Kota Makassar turut membangun BUMM seperti Masjid Shiratal Mustaqim. Sebab mendorong upaya pemulihan ekonomi yang dicanangkan pemerintah.
"Saya pikir ini layak untuk dijadikan percontohan oleh masjid lainnya di Kota Makassar dan di daerah lain. Ini demi kemajuan umat," tutur Arief.
Ia juga bersyukur karena remaja masjid ini aktif dan responsif atas bantuan berupa alat cuci motor dari PRIMA DMI Makassar.
"Remaja masjid ini bertanggung jawab atas BUMM yang sudah ada. Alhamdulillah, mereka tidak hanya menerima, semangat di awal. Mereka terus aktif mengawal BUMM ini," kata Arief.
Bantuan alat cuci motor dari PRIMA DMI Makassar ini diserahkan di awal masa pandemi, Mei 2020 lalu. Saat ini, alat cuci motor yang diberikan oleh PRIMA DMI sudah berjumlah empat unit.
Dengan bantuan itu, remaja Masjid Shiratal Mustaqim diharap bisa diberdayakan dalam membangkitkan perekonomian masyarakat.
Saat ini, Masjid Shiratal Mustaqim juga memiliki Baitul Maal. Ini untuk menjadi penopang perekonomian takmir dan remaja masjid serta masyarakat di sekitar.
Baitul Maal tersebut juga menyediakan penjualan voucer atau token listrik, loket pembayaran PDAM , dan jual/beli pulsa. Tidak hanya itu, aula masjid juga disewakan dengan harga terjangkau untuk penyelenggaraan hajatan warga.
Uniknya, masjid ini juga menyediakan jaringan wifi untuk jamaah. Anak sekolah yang bermukim di sekitar masjid diberikan akses gratis untuk belajar selama masa pembelajaran daring.
Salah satu remaja Masjid Shiratal Mustaqim, Supriadi mengisahkan, di awal, badan usaha masjid ini sempat ditolak oleh jemaah. Ini karena jamaaah berpikiran bahwa masjid tidak pantas menjadi tempat berbisnis.
"Tapi, alhamdulillah. Kini, jamaah sudah terbuka pikirannya. Terlebih, setelah melihat maslahat dari BUMM ini, tidak hanya dari segi ekonomi, tapi kemakmuran masjid, dan banyak jemaah dan anak muda yang datang ke masjid ini," terang Supriadi.
Dalam kunjungannya, Arief Rosyid didampingi Sekjen PP PRIMA DMI, Abd. Haris Zainuddin dan Ketua Panitia PRIMA FEST, Ali Fauzi Mahmudah.
Dalam kunjungannya, Arief berharap agar seluruh masjid yang ada di Kota Makassar turut membangun BUMM seperti Masjid Shiratal Mustaqim. Sebab mendorong upaya pemulihan ekonomi yang dicanangkan pemerintah.
"Saya pikir ini layak untuk dijadikan percontohan oleh masjid lainnya di Kota Makassar dan di daerah lain. Ini demi kemajuan umat," tutur Arief.
Ia juga bersyukur karena remaja masjid ini aktif dan responsif atas bantuan berupa alat cuci motor dari PRIMA DMI Makassar.
"Remaja masjid ini bertanggung jawab atas BUMM yang sudah ada. Alhamdulillah, mereka tidak hanya menerima, semangat di awal. Mereka terus aktif mengawal BUMM ini," kata Arief.
Bantuan alat cuci motor dari PRIMA DMI Makassar ini diserahkan di awal masa pandemi, Mei 2020 lalu. Saat ini, alat cuci motor yang diberikan oleh PRIMA DMI sudah berjumlah empat unit.
Dengan bantuan itu, remaja Masjid Shiratal Mustaqim diharap bisa diberdayakan dalam membangkitkan perekonomian masyarakat.
Saat ini, Masjid Shiratal Mustaqim juga memiliki Baitul Maal. Ini untuk menjadi penopang perekonomian takmir dan remaja masjid serta masyarakat di sekitar.
Baitul Maal tersebut juga menyediakan penjualan voucer atau token listrik, loket pembayaran PDAM , dan jual/beli pulsa. Tidak hanya itu, aula masjid juga disewakan dengan harga terjangkau untuk penyelenggaraan hajatan warga.
Uniknya, masjid ini juga menyediakan jaringan wifi untuk jamaah. Anak sekolah yang bermukim di sekitar masjid diberikan akses gratis untuk belajar selama masa pembelajaran daring.
Salah satu remaja Masjid Shiratal Mustaqim, Supriadi mengisahkan, di awal, badan usaha masjid ini sempat ditolak oleh jemaah. Ini karena jamaaah berpikiran bahwa masjid tidak pantas menjadi tempat berbisnis.
"Tapi, alhamdulillah. Kini, jamaah sudah terbuka pikirannya. Terlebih, setelah melihat maslahat dari BUMM ini, tidak hanya dari segi ekonomi, tapi kemakmuran masjid, dan banyak jemaah dan anak muda yang datang ke masjid ini," terang Supriadi.
Dalam kunjungannya, Arief Rosyid didampingi Sekjen PP PRIMA DMI, Abd. Haris Zainuddin dan Ketua Panitia PRIMA FEST, Ali Fauzi Mahmudah.
(luq)