Tes Covid-19 Akan Dilakukan di SMA yang Jalani Pembelajaran Tatap Muka
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tiga SMA di Kota Makassar yang lebih dulu menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka terus dievaluasi. Rencananya, selama sebulan setelah berjalan akan dilakukan tes pemeriksaan Covid-19 terhadap sekolah tersebut.
Pembelajaran tatap muka diketahui baru digelar di SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 21 Makassar. Uji coba pembelajaran tatap muka tersebut di-launching pelaksanaannya oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada Jumat 9 April lalu.
“Ini sudah kita lakukan dua pekan berjalan dan kita tetap dievaluasi. Dan insyaallah akhir bulan atau selama 30 hari kita akan minta responsnya terkait pelaksanannya,” ujar Andi Sudirman di kantor Gubernur Sulsel, belum lama ini.
Dia melanjutkan, pembelajaran tatap muka masih dilakukan secara bertahap dan terbatas, khususnya tingkat SMA/SMK/SLB di bawah naungan Pemprov Sulsel. Meski diakui, sejumlah orang tua di berbagai daerah sudah banyak yang menginginkan anaknya kembali ke sekolah.
“Kita juga sudah edarkan angket untuk siswa dan masyarakat untuk sekolahnya. Itu sebenarnya 67% mereka menginginkan tatap muka. Tapi tentu karena keterbatasan segala sesuatu hal kita tentu kita uji coba dulu,” tuturnya.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka sudah bia digelar di daerah lain, dengan mempertimbangkan zona kerawanan Covid-19 di tiap wilayah Sulsel sebagian besar dikatakan sudah masuk zona kuning dan hijau.
Namun pihaknya tidak ingin gegabah melaksanakan secara langsung. Makanya tiga SMA yang dianggap paling siap infrastruktur protokol kesehatannya yang lebih dulu diujicobakan.
Setelah 30 hari uji coba pelaksanaannya, tiga SMA itu akan menjalani tes pemeriksaan Covid-19 yang melibatkan Dinas Kesehatan Sulsel. Upaya ini sebagai bagian evaluasi ada tidaknya siswa dan guru yang terkonfirmasi virus korona selama pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran tatap muka diketahui baru digelar di SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 21 Makassar. Uji coba pembelajaran tatap muka tersebut di-launching pelaksanaannya oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada Jumat 9 April lalu.
“Ini sudah kita lakukan dua pekan berjalan dan kita tetap dievaluasi. Dan insyaallah akhir bulan atau selama 30 hari kita akan minta responsnya terkait pelaksanannya,” ujar Andi Sudirman di kantor Gubernur Sulsel, belum lama ini.
Dia melanjutkan, pembelajaran tatap muka masih dilakukan secara bertahap dan terbatas, khususnya tingkat SMA/SMK/SLB di bawah naungan Pemprov Sulsel. Meski diakui, sejumlah orang tua di berbagai daerah sudah banyak yang menginginkan anaknya kembali ke sekolah.
“Kita juga sudah edarkan angket untuk siswa dan masyarakat untuk sekolahnya. Itu sebenarnya 67% mereka menginginkan tatap muka. Tapi tentu karena keterbatasan segala sesuatu hal kita tentu kita uji coba dulu,” tuturnya.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka sudah bia digelar di daerah lain, dengan mempertimbangkan zona kerawanan Covid-19 di tiap wilayah Sulsel sebagian besar dikatakan sudah masuk zona kuning dan hijau.
Namun pihaknya tidak ingin gegabah melaksanakan secara langsung. Makanya tiga SMA yang dianggap paling siap infrastruktur protokol kesehatannya yang lebih dulu diujicobakan.
Setelah 30 hari uji coba pelaksanaannya, tiga SMA itu akan menjalani tes pemeriksaan Covid-19 yang melibatkan Dinas Kesehatan Sulsel. Upaya ini sebagai bagian evaluasi ada tidaknya siswa dan guru yang terkonfirmasi virus korona selama pembelajaran tatap muka.