Tes Covid-19 Akan Dilakukan di SMA yang Jalani Pembelajaran Tatap Muka

Sabtu, 24 April 2021 - 07:31 WIB
loading...
Tes Covid-19 Akan Dilakukan di SMA yang Jalani Pembelajaran Tatap Muka
Simulasi sekolah tatap muka di salah satu sekolah di Kota Mamassar beberapa waktu yang lalu. Foto: SINDOnews/dok
A A A
MAKASSAR - Tiga SMA di Kota Makassar yang lebih dulu menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka terus dievaluasi. Rencananya, selama sebulan setelah berjalan akan dilakukan tes pemeriksaan Covid-19 terhadap sekolah tersebut.

Pembelajaran tatap muka diketahui baru digelar di SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 21 Makassar. Uji coba pembelajaran tatap muka tersebut di-launching pelaksanaannya oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada Jumat 9 April lalu.



“Ini sudah kita lakukan dua pekan berjalan dan kita tetap dievaluasi. Dan insyaallah akhir bulan atau selama 30 hari kita akan minta responsnya terkait pelaksanannya,” ujar Andi Sudirman di kantor Gubernur Sulsel, belum lama ini.

Dia melanjutkan, pembelajaran tatap muka masih dilakukan secara bertahap dan terbatas, khususnya tingkat SMA/SMK/SLB di bawah naungan Pemprov Sulsel. Meski diakui, sejumlah orang tua di berbagai daerah sudah banyak yang menginginkan anaknya kembali ke sekolah.

“Kita juga sudah edarkan angket untuk siswa dan masyarakat untuk sekolahnya. Itu sebenarnya 67% mereka menginginkan tatap muka. Tapi tentu karena keterbatasan segala sesuatu hal kita tentu kita uji coba dulu,” tuturnya.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka sudah bia digelar di daerah lain, dengan mempertimbangkan zona kerawanan Covid-19 di tiap wilayah Sulsel sebagian besar dikatakan sudah masuk zona kuning dan hijau.



Namun pihaknya tidak ingin gegabah melaksanakan secara langsung. Makanya tiga SMA yang dianggap paling siap infrastruktur protokol kesehatannya yang lebih dulu diujicobakan.

Setelah 30 hari uji coba pelaksanaannya, tiga SMA itu akan menjalani tes pemeriksaan Covid-19 yang melibatkan Dinas Kesehatan Sulsel. Upaya ini sebagai bagian evaluasi ada tidaknya siswa dan guru yang terkonfirmasi virus korona selama pembelajaran tatap muka.

“Nanti kita akan tes (pemeriksaan Covid-19). Kita akan tes di akhir sekolah uji coba di SMA 2, 4, dan SMA 21. Nanti Setelah tes kita lihat apakah ada terkonfirmasi (positif virus corona), kemudian bagaimana langkah-langkah berikutnya,” beber Andi Sudirman.



Jika tidak ada masalah, pembelajaran tatap muka bukan tidak mungkin akan diizinkan untuk sekolah lainnya. Termasuk dengan menambah jam pembelajaran di kelas yang bisa bertambah.

“Kalau misalnya tidak ada (kasus positif Covid-19), berarti kita ke tahapan berikut, entah penambahan jam atau jumlah sekolah yang akan diujicobakan,” tegasnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Hery Sumiharto menambahkan, pihaknya belum mengizinkan sekolah lain menggelar pembelajaran tatap muka. Rencana selanjutnya baru akan diatur sampai ada hasil evaluasi terhadap 3 SMA yang menggelar uji coba.



“Belum ada tambahan (sekolah tatap muka), karena kami mengevaluasi dulu yang 3 sekolah ini dulu selama satu bulan ini,” papar Hery yang dikonfirmasi, kemarin.

Terkait rencana tes pemeriksaan Covid-19 setelah sebulan pelaksanaannya, dirinya belum tahu pasti rencana tersebut. Hanya saja, Hery menekankan jika sewaktu-waktu ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah tersebut, pembelajaran tatap muka langsung dihentikan.

“Saya belum tahu kalau yang ini (tes Covid-19), tapi yang pasti kalau dalam uji coba ini ada yang terpapar pasti kitatrackingdan tutup sekolahnya agar tidak terjadi penyebaran penularan,” ujarnya.

Skenario pembelajaran tatap muka lebih lanjut akan ditentukan berdasarkan hasil evaluasi tiga SMA itu ke depan. “Nantilah kita lihat lagi situasi dan kondisi pada saat itu,” jelas Hery.



DIketahui, 3 SMA di Makassar yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai awal, sekolah hanya dibuka dua kali sepekan pada hari Senin dan Kamis.

Jumlah siswa dibatasi, hanya 50% dari daya tampung kelas. Jam belajar pun demikian. Kelas dibuka dibagi dalam dua sesi. Tiap sesi, pelajaran hanya berlangsung selama tiga jam. Sembari uji coba ini, vaksinasi bagi guru pun dikejar akan bisa rampung keseluruhan di Sulsel.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9727 seconds (0.1#10.140)