Menu Buka Puasa Khas Timur Tengah di Kedai Langsep Salatiga, Goda Selera Makan
loading...
A
A
A
SALATIGA - Warga Kota Salatiga yang kepingin berbuka puasa dengan menu khas Timur Tengah, tak perlu jauh-jauh mencari ke luar daerah atau ke luar negeri. Di Salatiga terdapat warung yang menyediakan beragam masakan khas Timur Tengah.
Masakan masyarakat muslim di Semenanjung Saudi Arabia dapat ditemui di Kedai Langsep Macanan, Salatiga. Di kedai yang berada di Jalan Singaperkasa No 25 Macanan, Sidorejo Kidul, Kota Salatiga itu, pengunjung dapat menjajal sajian menu makanan untuk berbuka khas yang biasa dinikmati warga asli Semenanjung Saudi Arabia seperti Yaman, Qatar, Oman, Bahrain, dan Uni Emirat Arab seperti nasi kabsah, kebuli, buryani, dan chicken curry.
Beragam menu yang ditawarkan kepada pengunjung mulai makanan sampai minuman dibanderol dari harga Rp3.000 hingga Rp45.000. Selama Ramadan, pembeli dilayani mulai pukul 14.00 sampai 19.00 WIB.
Roti Channai cukup Rp3.000, tersedia toping dengan madu, coklat, dan keju. Untuk makanan besar, bisa memakai beras lokal atau impor dengan toping daging kambing maupun ayam. Sedangkan minuman khas Timur Tengahnya ada teh tarik.
Pemilik Kedai Langsep Macanan Salatiga Jatmiko Musiban Kholil menuturkan, dirinya sengaja menyajikan menu khusus khas Timur Tengah selama bulan suci Ramadan bertujuan mengenalkan ragam kuliner sekaligus menawarkan sensasi berbeda. Selain makanan berat, juga menyediakan snack Roti Channai atau biasa disebut Roti Maryam.
"Makanan khas Timur Tengah ini untuk mengenalkan kepada masyarakat ragam kuliner Arab, bahwa di Salatiga," kata Jatmiko atau akrab disapa Chef Miko ini, Jumat (16/4/2021).
Menurutnya, awal mula memilih menjual makanan dengan menu khas Timur Tengah karena di Salatiga belum banyak yang menjual. Kemudian, latar belakang dirinya pernah menjadi juru masak di beberapa hotel di Dubai dan Arab Saudi selama hampir 12 tahun.
Dia menjelaskan, dalam proses memasak nasi kabsah dinilai cukup cepat hanya membutuhkan waktu sekira 15 menit. Jika pengunjung ingin menikmati makanan berkelompok atau beramai-ramai tersedia nasi kebuli.
Chef Miko menerangkan, memiliki keahlian memasak menu masakan khas Timur Tengah dari belajar langsung dengan chef asal Lebanon, Turki, dan Yordania selama bekerja di luar negeri. "Yang membedakan hanyalah campuran rempah-rempahnya. Jika orang asli negara-negara Arab itu lebih kuat rasa rempahnya, terutama nasi kebuli. Untuk nasi kabsah lebih ringan," ucapnya.
Masakan masyarakat muslim di Semenanjung Saudi Arabia dapat ditemui di Kedai Langsep Macanan, Salatiga. Di kedai yang berada di Jalan Singaperkasa No 25 Macanan, Sidorejo Kidul, Kota Salatiga itu, pengunjung dapat menjajal sajian menu makanan untuk berbuka khas yang biasa dinikmati warga asli Semenanjung Saudi Arabia seperti Yaman, Qatar, Oman, Bahrain, dan Uni Emirat Arab seperti nasi kabsah, kebuli, buryani, dan chicken curry.
Beragam menu yang ditawarkan kepada pengunjung mulai makanan sampai minuman dibanderol dari harga Rp3.000 hingga Rp45.000. Selama Ramadan, pembeli dilayani mulai pukul 14.00 sampai 19.00 WIB.
Roti Channai cukup Rp3.000, tersedia toping dengan madu, coklat, dan keju. Untuk makanan besar, bisa memakai beras lokal atau impor dengan toping daging kambing maupun ayam. Sedangkan minuman khas Timur Tengahnya ada teh tarik.
Pemilik Kedai Langsep Macanan Salatiga Jatmiko Musiban Kholil menuturkan, dirinya sengaja menyajikan menu khusus khas Timur Tengah selama bulan suci Ramadan bertujuan mengenalkan ragam kuliner sekaligus menawarkan sensasi berbeda. Selain makanan berat, juga menyediakan snack Roti Channai atau biasa disebut Roti Maryam.
"Makanan khas Timur Tengah ini untuk mengenalkan kepada masyarakat ragam kuliner Arab, bahwa di Salatiga," kata Jatmiko atau akrab disapa Chef Miko ini, Jumat (16/4/2021).
Menurutnya, awal mula memilih menjual makanan dengan menu khas Timur Tengah karena di Salatiga belum banyak yang menjual. Kemudian, latar belakang dirinya pernah menjadi juru masak di beberapa hotel di Dubai dan Arab Saudi selama hampir 12 tahun.
Dia menjelaskan, dalam proses memasak nasi kabsah dinilai cukup cepat hanya membutuhkan waktu sekira 15 menit. Jika pengunjung ingin menikmati makanan berkelompok atau beramai-ramai tersedia nasi kebuli.
Chef Miko menerangkan, memiliki keahlian memasak menu masakan khas Timur Tengah dari belajar langsung dengan chef asal Lebanon, Turki, dan Yordania selama bekerja di luar negeri. "Yang membedakan hanyalah campuran rempah-rempahnya. Jika orang asli negara-negara Arab itu lebih kuat rasa rempahnya, terutama nasi kebuli. Untuk nasi kabsah lebih ringan," ucapnya.
(don)