Siloam Hospitals Lakukan Terapi Musik untuk Sembuhkan Stroke hingga Depresi
loading...
A
A
A
BANTEN - Musik ternyata tidak hanya bermanfaat untuk menghibur, tapi juga bisa digunakan sebagai media terapi untuk menyembuhkan stoke hingga kondisi depresi. Hal inilah yang dilakukan Jessica Hariwijaya, S. SN, NMT, terapis musik Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten. Lewat Instagram Live ia menjelaskan lebih rinci mengenai manfaat terapi musik.
"Musik terapi dapat menciptakan ruang untuk berkembang, memberikan kesempatan untuk berkomunikasi tanpa diperlukan kata-kata, dan menggariskan perbedaan antara Isolation dan Connection," tutur Jessica di awal sesi live edukasi Kesehatan, melalui aplikasi Instagram, Kamis (15/4/2021). Baca Juga: Lirik Lagu juga Bisa untuk Terapi Musik
Terapi musik sudah terbukti secara klinis mampu membantu menangani masalah kejiwaan yang berhubungan dengan penyakit emosional, kognitif, hingga masalah sosial. Terapi musik dapat diikuti oleh orang yang mengalami berbagai masalah kesehatan mental, seperti Orang yang sering mengalami depresi dan trauma karena kejadian tertentu.
"Selain itu juga bagi Penderita Autisme atau anak berkebutuhan khusus, orang yang mengalami kerusakan otak, seperti stroke atau cedera otak traumatis dan penderita gangguan jiwa dan orang yang mengidap Dementia (pikun)," ujarnya.
Lewat terapi musik, kata Jessica, orang-orang tersebut dapat lebih peka terhadap emosi sekaligus membangun koneksi dengan orang-orang yang mereka sayangi. Baca Juga: 3 Teknik Terapi Musik yang Bisa Kamu Coba
Bagi pasien stroke, terapi musik memiliki sejumlah manfaat yang berkaitan dengan peningkatan gerak tubuh, antara lain dapat meningkatkan kemampuan daya ingat, dapat memberikan relaksasi dan meningkatkan mood. "Selain itu juga menstimulasi otak dan koordinasi gerak tubuh serta membantu pengalihan rasa sakit yang dialami pasien," kata dia.
Menurut Jessica, dalam banyak studi ditemukan bahwa fungsi otak dan motorik pasien stroke lebih meningkat ketika diberikan terapi musik dalam program rehabilitasi. Sementara bagi pasien dementia, terapi musik dapat menurunkan tingkat depresi dan kecemasan.
Istilah dementia digunakan untuk menggambarkan suatu sindrom atau kumpulan gejala akibat penyakit yang mengganggu daya ingat, daya pikir, daya orientasi dan kemampuan lainnya.
Anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelemahan fisik, salah satunya adalah jari-jarinya terlalu rekat dan sulit dilebarkan. Dengan bermain piano, akan terlatih untuk membuka jarinya saat memainkan tuts piano. "Bermain musik akan menghasilkan bunyi-bunyian, dan inilah yang menarik perhatian anak-anak spesial," jelas dia.
"Musik terapi dapat menciptakan ruang untuk berkembang, memberikan kesempatan untuk berkomunikasi tanpa diperlukan kata-kata, dan menggariskan perbedaan antara Isolation dan Connection," tutur Jessica di awal sesi live edukasi Kesehatan, melalui aplikasi Instagram, Kamis (15/4/2021). Baca Juga: Lirik Lagu juga Bisa untuk Terapi Musik
Terapi musik sudah terbukti secara klinis mampu membantu menangani masalah kejiwaan yang berhubungan dengan penyakit emosional, kognitif, hingga masalah sosial. Terapi musik dapat diikuti oleh orang yang mengalami berbagai masalah kesehatan mental, seperti Orang yang sering mengalami depresi dan trauma karena kejadian tertentu.
"Selain itu juga bagi Penderita Autisme atau anak berkebutuhan khusus, orang yang mengalami kerusakan otak, seperti stroke atau cedera otak traumatis dan penderita gangguan jiwa dan orang yang mengidap Dementia (pikun)," ujarnya.
Lewat terapi musik, kata Jessica, orang-orang tersebut dapat lebih peka terhadap emosi sekaligus membangun koneksi dengan orang-orang yang mereka sayangi. Baca Juga: 3 Teknik Terapi Musik yang Bisa Kamu Coba
Bagi pasien stroke, terapi musik memiliki sejumlah manfaat yang berkaitan dengan peningkatan gerak tubuh, antara lain dapat meningkatkan kemampuan daya ingat, dapat memberikan relaksasi dan meningkatkan mood. "Selain itu juga menstimulasi otak dan koordinasi gerak tubuh serta membantu pengalihan rasa sakit yang dialami pasien," kata dia.
Menurut Jessica, dalam banyak studi ditemukan bahwa fungsi otak dan motorik pasien stroke lebih meningkat ketika diberikan terapi musik dalam program rehabilitasi. Sementara bagi pasien dementia, terapi musik dapat menurunkan tingkat depresi dan kecemasan.
Istilah dementia digunakan untuk menggambarkan suatu sindrom atau kumpulan gejala akibat penyakit yang mengganggu daya ingat, daya pikir, daya orientasi dan kemampuan lainnya.
Anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelemahan fisik, salah satunya adalah jari-jarinya terlalu rekat dan sulit dilebarkan. Dengan bermain piano, akan terlatih untuk membuka jarinya saat memainkan tuts piano. "Bermain musik akan menghasilkan bunyi-bunyian, dan inilah yang menarik perhatian anak-anak spesial," jelas dia.
(don)