Produksi Cincau Hitam Meningkat sejak Memasuki Bulan Ramadhan
loading...
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Tingginya permintaan cincau saat Ramadhan membuat sejumlah pengusaha cincau kebanjiran order. Jika di hari biasa hanya mampu memproduksi 100 baskom per hari, namun saat bulan puasa seperti sekarang ini, produksi meningkat drastis hingga 1000 baskom
Ramadhan menjadi bulan penuh berkah tersendiri bagi para pengusaha cincau hitam atau janggelan, sebab di bulan Ramadhan permintaan akan cincau hitam meningkat drastis dari hari biasanya.
Salah satu pengusaha cincau Hendy Suyono yang berada di Jalan Dayang Torek, Kelurahan Lubuk Tanjung merasakan berkah Ramadhan ini. Pengusaha yang meneruskan usaha orangtuanya menuturkan, sejak memasuki bulan Ramadhan 1442 Hijriah dirinya mulai kebanjiran permintaan.
Jika di hari biasa hanya memproduksi 100 baskom, namun saat ini pesanan cincau lumayan tinggi hingga mencapai 1000 baskom. “Dalam sehari biasa produksi 100 baskom, sejak memasuki puasa ini kami mampu memproduksi 1000 baskom, sesuai permintaan pasar,” kata Hendy, Kamis (15/4/2021).
Untuk harga yang ditawarkan sangat terjangkau, yakni per baskom cincau hanya Rp14 ribu dan untuk ukuran perkaleng biskuit besar seharga Rp50 ribu. Dan untuk pemasaran sendiri, di wilayah Kota Lubuklinggau dan sekitarnya, ada di Curup, Muara Bungo Jambi, dan Kephayang.
Sedangkan untuk proses pembuatan cincau hitam dibutuhkan waktu lebih kurang 3 hingga 5 jam. Hasil produksi cincaunya mampu bersaing dengan produksi yang berasal dari pabrik, apalagi industri rumahan ini sudah turun temurun yang dilakukan oleh keluarganya.
"Produksi ini sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu, yang dikelola sendiri hasil warisan dari orangtua, dan untuk pengelolaan cincau masih secara manual. mulai dari perendaman daun cincau, di rebus hingga di saring untuk selanjutnya di masukan ke dalam loyang atau baskom,” pungkasnya.
Ramadhan menjadi bulan penuh berkah tersendiri bagi para pengusaha cincau hitam atau janggelan, sebab di bulan Ramadhan permintaan akan cincau hitam meningkat drastis dari hari biasanya.
Salah satu pengusaha cincau Hendy Suyono yang berada di Jalan Dayang Torek, Kelurahan Lubuk Tanjung merasakan berkah Ramadhan ini. Pengusaha yang meneruskan usaha orangtuanya menuturkan, sejak memasuki bulan Ramadhan 1442 Hijriah dirinya mulai kebanjiran permintaan.
Jika di hari biasa hanya memproduksi 100 baskom, namun saat ini pesanan cincau lumayan tinggi hingga mencapai 1000 baskom. “Dalam sehari biasa produksi 100 baskom, sejak memasuki puasa ini kami mampu memproduksi 1000 baskom, sesuai permintaan pasar,” kata Hendy, Kamis (15/4/2021).
Untuk harga yang ditawarkan sangat terjangkau, yakni per baskom cincau hanya Rp14 ribu dan untuk ukuran perkaleng biskuit besar seharga Rp50 ribu. Dan untuk pemasaran sendiri, di wilayah Kota Lubuklinggau dan sekitarnya, ada di Curup, Muara Bungo Jambi, dan Kephayang.
Sedangkan untuk proses pembuatan cincau hitam dibutuhkan waktu lebih kurang 3 hingga 5 jam. Hasil produksi cincaunya mampu bersaing dengan produksi yang berasal dari pabrik, apalagi industri rumahan ini sudah turun temurun yang dilakukan oleh keluarganya.
"Produksi ini sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu, yang dikelola sendiri hasil warisan dari orangtua, dan untuk pengelolaan cincau masih secara manual. mulai dari perendaman daun cincau, di rebus hingga di saring untuk selanjutnya di masukan ke dalam loyang atau baskom,” pungkasnya.
(don)